SUARA INDONESIA

Siapa Sangka, Penjual Klepon di Kalisat Ini Beromset Puluhan Juta

Imam Hairon - 17 October 2022 | 07:10 - Dibaca 4.49k kali
Ekbis Siapa Sangka, Penjual Klepon di Kalisat Ini Beromset Puluhan Juta
Bu Hendi, penjual jajanan pasar di bundaran Kalisat, Jember, Jawa Timur (Foto: Imam/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Beginilah keseharian Bu Hendi, warga Desa/Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Bisa dipastikan, setiap sore ia bersama kedua anaknya nangkring di bundaran Kalisat.

Hanya dengan meja ukuran 1x 2 meter, ibu ini bisa berjualan aneka jajanan pasar.

Seperti klepon, latuk, lupis, ketan hitam dan aneka jajanan lain yang biasa ada di pasar.

Yang membedakan, jajanan Ibu Hendi ini, benar-benar mempertahankan kualitas dan rasa.

Seperti gula aren dan parutan kelapa, berikut bungkusan lupis yang masih menggunakan daun kelapa.

Puasnya, hanya dengan Rp 5.000 sudah dapat aneka macam dengan multi rasa. Bisa kebayang rasanya. 

Diakuinya, melakoni berdagang kaki lima baru dia lakoni sekitar 10 bulanan saja.

Melalui tangan terampil dan ide kreatifnya, jajanan karya Bu Hendi laris manis dibeli pengunjung.

Bagi Bu Hendi, berjualan jajan pasar bukan hanya tentang bisnis. Tetapi, juga melestarikan warisan.

"Jajanan seperti ini sudah ada sejak saya kecil. Dari ide itulah, kami mencoba, Alhamdulillah," akui dia.

Tidak tanggung, dalam sehari saja, omset penjualan bisa mencapai 1 sampai 1,5 juta rupiah belum dipotong modal.

Kalau dikalkulasi dalam sebulan, kalau berbarengan dengan rezeki, perputaran omset bisa mencapai 30 juta rupiah.

"Sudah sesuai dengan modalnya. Modalnya juga tidak sedikit," ujar Bu Hendi sambil melayani pembeli,Minggu (16/11/2022) di lokasi penjualan.

Modal utama dalam berbisnis, diakuinya adalah kesabaran dan pantang bermalas-malasan.

"Karena rejeki itu harus dijemput. Yang terpenting, lakoni hidup, tidak gampang menyerah, berusaha dan berdoa selebihnya, urusan ALLAH," sebutnya.

Tantangan terberatnya saat berjualan, ketika menghadapi musim penghujan.

"Selain pembeli berkurang, tidak memiliki stand khusus, sehingga mau tidak mau harus ditutup," ujarnya.

Dirinya mengaku bersyukur, meski hanya berjualan seperti itu, mampu mengatrol ekonomi keluarga.

"Semoga bisa untuk nyetor haji dan sangu ibadah," tuturnya dengan tersenyum.

Sementara salah seorang pembeli H.Imam mengaku puas dengan jajanan Bu Hendi.

Dirinya memastikan, hampir setiap sore membeli jajanan untuk anak-anak dan keluarganya.

"Murah sih, puas dan higinis itu yang penting. Pasti beli setiap sore," akui dia sambil berlalu pergi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV