JOMBANG - Jelang momen lebaran Idul Fitri 1444 H , pembuat camilan keripik tempe yang berada di Desa Ceweng ,Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, kebajiran order pesanan. Usaha camilan kripik tempe milik Derita Prihatin, jelang lebaran kripik tempe kemasan toples dan kiloan banyak di buru pembeli, Jumat (14/04/2023).
Ditemui saat proses pembuatan kripik tempe, Derita Prihatin ( 51) pemilik usaha kripik tempe Sekar Arum menjelaskan, bahwa usaha membuat olahan camilan keripik tempe ini dimulai sejak tahun 2005 silam dan berjalan sampai sekarang.
Pada Ramadan jelang lebaran tahun ini permintaannya meningkat. Dihari biasa untuk produksi kripik tempe menghabiskan bahan baku kedelai sekitar 20 kilogram kedelai.Untuk Ramadan tahun ini produksi naik 40 kilogram kedelai .
" Banyaknya permintaan untuk camilan lebaran membuat produksi camilan kripik tempe harus menambah bahan baku menjadi 40 kilogram naik dua kali lipat dari hari biasanya," terangnya.
Prihatin mengatakan untuk harga camilan kripik tempe buatanya ,bermacam-macam dan bervariasi tergantung permintaan pelanggan dan sesuai ukuran bisa kiloan maupun kemasan .
"Untuk satu kilogram dengan harga Rp 65 ribu dan untuk harga terkecil mulai Rp 13 ribu ,untuk kemasan toples harga Rp 27 ribu dan yang setengah kilogram harga Rp 32. 500 ribu , terangnya.
Prihatin menambahkan untuk tahun ini camilan kripik tempe yang paling diminati pembeli, jelang lebaran adalah camilan kripik tempe yang sudah dikemas di dalam toples dan kripik tempe yang kiloan.
" Untuk bahan baku jelang lebaran ini semua tersedia mulai minyak goreng, bahan baku kedelai aman untuk produksi jadi tidak ada kesulitan untuk bahan baku camilan kripik tempe nya ," tambahnya.
Prihatin mejelaskan, untuk usaha camilan kripik tempe penjualan masih secara offline biasanya dijual di titipkan di pusat oleh-oleh di Jombang, dikawasan makam religi Gus Dur dan di jual di rumah karena pelanggan sudah tau lokasi rumahnya yang strategis depan jalan raya .
" Untuk omzet dari pembuatan kripik tempe, prihatin mengatakan , kalau hari biasa bisa mencapai Rp 30 juta perbulan dan untuk jelang lebaran naik menjadi Rp 60 juta omzetnya kotor ," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi