SUARA INDONESIA

Digitalisasi BRI Dorong Kebangkitan UMKM di Bali Pasca Pandemi

Muhammad Nurul Yaqin - 28 June 2023 | 21:06 - Dibaca 1.50k kali
Ekbis Digitalisasi BRI Dorong Kebangkitan UMKM di Bali Pasca Pandemi
UMKM Dapur Mama Nia saat meramaikan acara Panen Hadiah Simpedes di Jembrana, Bali, Sabtu kemarin (24/06/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

JEMBRANA, Suaraindonesia.co.id - Setelah sempat mengalami kelesuan akibat dampak pandemi, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jembrana, Bali, kembali menggeliat. Hal itu tampak dari produksi mereka yang mulai meningkat.

Pemilik usaha Dapur Mama Nia di Jembrana, Endriyane (45) mengatakan, pasca pandemi Covid-19 bisnis yang fokus di olahan tanaman herbal itu kini harus kewalahan mencukupi permintaan.

"Dulu produksi paling 3 bulan sekali, sekarang hampir setiap hari dan setiap minggu saya produksi," terangnya, Rabu (28/06/2023).

Kebangkitan usahanya tidak liput dari peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang aktif memberikan pendampingan.

Beberapa yang dilakukan BRI terhadap bisnis rumahan milik Yane dengan dukungan melalui strategi digitalisasi serta memberikan akses pasar melalui bazar dan pameran UMKM.

Seperti acara Panen Hadiah Simpedes yang digelar BRI Kanca Negara, Sabtu kemarin (24/06/2023) di Gedung Kesenian Ir. Soekarno. Produk milik Yane ikut dipasarkan bersama beberapa klaster UMKM binaan BRI yang terpilih.

"Sejak ikut event BRI ini saya harus kewalahan melakukan produksi, karena permintaan tinggi. Terlebih saat ini saya menjalankan seorang diri dan masih menggunakan cara manual," ucapnya.

Disamping itu, Yane telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BRI. Berkat transformasi digital dari BRI ini, transaksi yang dilakukan semakin mudah dan praktis.

"Semakin mudah sejak menggunakan QRIS BRI. Nggak perlu repot cari kembalian, kalau pakai QRIS kan bayarnya sudah pas," ungkapnya.

Beberapa produk yang dihasilkan Yane diantaranya jahe merah siap seduh, termasuk tersedia minuman tradisional kunyit asam, beras kencur dan kujase (kunyit, jahe, sereh).

Setiap produk dijual beragam mulai dari harga Rp 10 ribu hingga 15 ribu. Dalam sebulan Yane bisa mengantongi laba bersih Rp 600 ribu.

"Pendapatan ini jauh sebelum pandemi Covid-19, sekarang mulai meningkat," ungkapnya.

Sementara itu, Regional CEO BRI Denpasar Recky Plangiten mengatakan, perseroan terus berupaya untuk membantu pelaku UMKM untuk bisa bangkit pasca pandemi Covid-19.

Salah satu yang digalakkan adalah dukungan UMKM melalui strategi digitalisasi. Beberapa diantaranya dengan penerapan QRIS BRI.

Pasalnya dengan memanfaatkan teknologi digital, pangsa pasar UMKM semakin luas dan aktivitas perdagangannya bisa tercatat dengan baik.

QRIS BRI dapat menguntungkan pembeli dan pedagang. Karena selain mudah, QRIS juga aman. Saldo akan langsung masuk ke rekening penerima di hari yang sama.

Terlebih, BRI melalui aplikasi mobile banking yang dimiliki telah menyediakan fitur QRIS untuk memudahkan nasabah menggunakan QRIS ketika bertransaksi.

"Melalui QRIS BRI transaksi akan lebih praktis karena tidak perlu menyediakan uang kembalian dan dapat dibayarkan dengan m-banking atau e-wallet apapun," cetusnya.

Inovasi kehadiran pembayaran secara nontunai tersebut telah mampu memajukan ekonomi usaha rakyat, diantaranya UMKM.

Recky menyebut hingga Mei 2023 total merchant pengguna QRIS BRI di wilayah Bali, NTB, dan NTT mencapai 201.000 lebih.

"Tahun 2023, BRI Regional Office Denpasar menargetkan mengakuisisi 151.400 merchant QRIS di wilayah Bali, NTB dan NTT untuk mendongkrak bisnis mereka," tegasnya.

Selain itu, BRI juga aktif memberikan bantuan permodalan untuk kemajuan UMKM, termasuk menyediakan pasar melalui pameran dan bazar rutin.

Seperti melalui Festival Pasar Senyum Rakyat, Bazaar Klaster Mantriku, Panen Hadiah Simpedes, Pesta Rakyat Simpedes dan masih banyak lagi.

"Beberapa UMKM binaan sering kami sertakan juga dalam pameran UMKM di Jakarta Convention Center (JCC), sehingga harapannya dapat memperluas pasar," katanya.

Ia berharap program UMKM go online dapat membuka peluang pasar baru bagi UMKM di Indonesia, baik di ranah regional maupun global.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV