SUARA INDONESIA

Kisah Pengusaha Hasil Bumi di Jembrana, Meraih Sukses dengan Modal KUR BRI

Muhammad Nurul Yaqin - 30 June 2023 | 12:06 - Dibaca 3.05k kali
Ekbis Kisah Pengusaha Hasil Bumi di Jembrana, Meraih Sukses dengan Modal KUR BRI
Beberapa pekerja di gubuk milik I Kadek Suandeasa (42) sedang merapikan janur yang nantinya akan dikirim ke pelanggan. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

JEMBRANA, Suaraindonesia.co.id - Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bukan sebatas 'jargon'.

BRI terbukti telah banyak mendorong UMKM di Indonesia menjadi naik kelas melalui berbagai program unggulannya. Salah satu contohnya dirasakan I Kadek Suandeasa (42), warga Desa Banjar Pasatan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BRI sukses mengangkat I Kadek Suandeasa membangun usaha hasil bumi hingga meraup omzet hingga puluhan juta per bulan.

Kadek sendiri telah berkecimpung selama 14 tahun menjadi pengusaha hasil bumi. Beberapa produk yang dijual diantaranya janur, kelapa muda, pisang hingga durian.

Sejak dahulu tempat Kadek tinggal memang memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Selain letaknya di dataran tinggi, keasrian di desa Kadek tinggal masih terjaga dengan baik.

Melihat peluang tersebut, Kadek tergerak menjadi pengepul beragam hasil pertanian yang dibantu sang istri Ni Luh Gede Kamarini (40).

Kadek bercerita dengan modal seadanya tepat di tahun 2009 dia memulai menjadi pengusaha yang menjual hasil bumi. 

"Awal merintis usaha belum mampu menampung banyak barang dari petani. Karena modal yang terbatas," akunya.

Selain modal, Kadek mengalami kendala dari segi pemasaran. Namun itu hanya sesaat, barang hasil bumi yang dibeli dari petani dibawa ke pasar untuk dijual.

Setelah beberapa kali berdagang di pasar, Kadek bertemu dengan banyak saudagar yang pada akhirnya menjadi pelanggan tetapnya.

Sebagai pengepul, Kadek sadar betul selain harus memiliki relasi yang luas dengan para petani. Modal usaha juga menjadi penting dalam kemajuan bisnisnya.

Karena peluang semakin terbuka lebar, di tahun 2003 Kadek memberanikan diri meminjam permodalan dari BRI berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Waktu itu nominalnya masih Rp 3 juta.

"Modal itu saya gunakan untuk memperbanyak stok pembelian barang hasil bumi dari petani," ujarnya.

Berkat bantuan modal dari BRI itu, bisnis Kades terus berkembang. Pemesanan utamanya janur dan kelapa muda semakin tinggi di pasaran.

Kesibukan Kadek sebagai pengepul, tidak jarang berlangsung hingga malam. Pekerjaannya meliputi menyortir barang-barang dagangan dan mengelompokkannya sesuai ukuran dan kualitas. 

Misalnya janur dan buah kelapa muda. Kadek harus membersihkan terlebih janur yang baru diambil dari pohon sebelum dipilih dan diikat. 

Sedangkan kelapa muda harus mengelompokkannya ke dalam beberapa kelas atau grade berdasarkan ukurannya, karena harga jualnya akan berbeda dengan buah kelapa yang berukuran lebih kecil.

"Rutinitas ini terus saya lakukan setiap hari dibantu istri saya," ungkapnya.

Semakin tahun berjalan, bisnis Kadek semakin mengalami kemajuan. Permintaan pasar yang juga terus meningkat membuat Kadek harus merekrut karyawan untuk membantu proses produksi sebelum dikirim ke pembeli.

Sejalan dengan itu, Kadek juga menambah pinjaman KUR BRI untuk modal demi keberlangsungan usahanya. Terakhir di 2022, pinjaman kadek di BRI mencapai Rp 105 juta.

"Modal yang saya pinjam di BRI disesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar yang tinggi. Utamanya janur yang mencapai ratusan ikat per hari," tukasnya.

Kadek mengaku bersyukur, berkat bantuan dari BRI usahanya bisa berkembang pesat. Bahkan dapat menciptakan peluang kerja bagi orang-orang di sekitar.

"Sekarang sudah ada 13 karyawan yang membantu saya. 7 perempuan dan 6 laki-laki. Pekerjaan juga semakin ringan ketimbang dulu awal merintis karir," tuturnya.

Dari bisnis hasil bumi itu, Kadek mengaku bisa mengantongi omzet hingga 60 juta perbulan. Dalam seharinya pendapatan bersih yang didapat tidak kurang dari Rp 500 ribu bahkan bisa mencapai Rp 1 juta. 

"Terutama saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Permintaan pasti tinggi. Saya ucapkan terima kasih kepada BRI yang telah banyak membantu pelaku usaha kecil seperti kami," cetusnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten menuturkan, BRI terus berkomitmen mengantarkan UMKM menjadi naik kelas. Salah satunya melalui dukungan permodalan melalui program KUR.

KUR BRI telah terbukti banyak memberikan manfaat dalam mendongkrak perekonomian UMKM. Terlebih saat pandemi Covid-19 kemarin. Karena KUR menjadi sumber modal baru pelaku usaha untuk memutar roda bisnisnya.

BRI Regional Office Denpasar mencatat, sepanjang 2022 KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 12,4 triliun atau 100,57% dari target yang ditetapkan. 

“Penyerapan KUR di Wilayah Bali, NTB, dan NTT sepanjang tahun 2022 didominasi sektor produktif," kata Recky.

Respon positif dari masyarakat akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah yakni minimal 6 persen per tahun, menyebabkan penyerapan KUR di wilayah Bali, NTB, dan NTT dapat dimaksimalkan. 

Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.

Pada tahun 2023 ini, BRI Regional Office Denpasar menargetkan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp 6 triliun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT.

"Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka," ungkapnya.

Syarat pengajuan KUR Mikro BRI sangat mudah, masyarakat bisa datang ke unit kerja BRI dengan membawa Identitas diri seperti E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Nikah (bagi yang sudah menikah), IUMK atau Surat Keterangan Usaha atau Surat Keterangan Domisili Usaha dan rekomendasi atau izin lain yang diperlukan. 

Alternatif lainnya, masyarakat bisa mengajukan melalui kurbali.com yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Bali, OJK Regional 8 Bali Nusra, dan Bank penyalur untuk memfasilitasi masyarakat mengajukan KUR lewat online

Selain itu, pengajuan KUR online juga bisa melalui kur.bri.co.id. Cara online ini lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke Bank saat pengajuan. 

"Cara lainnya yaitu melalui Agen BRILink, dimana dokumen pengajuan nantinya akan direferensikan oleh Agen BRILink kepada petugas BRI untuk diproses," ucapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya