TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id – Air seni atau urine hewan tidak selamanya merugikan, namun bisa dimanfaatkan menjadi suatu hal yang berguna. Petani anggota Gapoktan Rukun Bersama di Desa Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek memanfaatkan air seni kelinci untuk membuat pupuk organik cair (POC).
Hasil pembuatan POC tersebut didampingi penyuluh pertanian setempat dan Mahasiswa RPL Politeknik Pembangunan Pertanian Malang nantinya akan dibagikan secara cuma-cuma kepada petani dan warga sekitar.
Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Suwito menyampaikan, ide awal membuat POC ini setelah melihat di lingkungan sekitar banyak warga yang beternak kelinci, dan urinenya belum dimanfaatkan.
Dari situ, dia bersama Gapoktan Rukun Bersama kemudian mencari referensi terkait pemanfaatan urine maupun kelinci. Dari pencarian sumber itu ternyata urin kelinci menjadi pilihan yang akan dijadikan sebagai POC.
"Setelah melalui kegiatan penyuluhan dengan ceramah dan mencoba cara pembuatan POC urine kelinci dilakukan evaluasi," kata Suwito pada Minggu (16/07/2023).
Menurut Suwito, dari evaluasi itu hasilnya ada peningkatan sikap petani terhadap pembuatan POC urine kelinci. Selanjutnya di uji coba lapangan dan dikenalkan ke para petani Desa Malasan.
Bahkan saat dilakukan uji coba ternyata antusiasme petani cukup tinggi, bahkan ada yang meminta untuk memproduksi secara menerus dan diperjual belikan.
"Dalam praktek secara lapangan, urine kelinci mampu merangsang pertumbuhan daun maupun buah bagi tanaman, seperti sayuran maupun tanaman hias," tuturnya.
POC dari urine kelinci, disebut Suwito, cenderung lebih cepat merangsang pertumbuhan tanaman dibanding pupuk organik lain. Dalam pemakaiannya, POC urine kelinci bisa disemprotkan langsung ke daun atau dicor ke media tanah.
Dimana, urine kelinci mengandung unsur nitrogen sehingga dapat diaplikasikan ke tanaman, setelah sebelumnya melalui proses fermentasi.
Pupuk tersebut juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian selain dari bahan kimia yakni dengan pertanian organik, apalagi dibanding dengan penerapan padi konvensional.
"Intinya pupuk cair lebih mudah dimanfaatkan tanaman karena unsur - unsur di dalamnya mudah terurai sehingga manfaatnya lebih cepat terasa," ucap Suwito.
Suwito menuturkan, manfaat POC urine kelinci dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
Selain itu juga dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan daya tahan terhadap hama dan penyakit.
Sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman, salah satu upaya untuk mencapai target produktivitas dengan pertanian organik.
"Kandungan pupuk organik ini juga ramah lingkungan, mengingat POC urine kelinci dipilih karena kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K) yang lebih tinggi (2.72%, 1.1%, dan 0,5%)," ungkapnya.
Dibandingkan dengan urine ternak lainnya, seperti sapi yaitu N (0,5%), P (0,2%) dan K (0,5%) sedangkan pada kambing yaitu N (1,50%), P (0,33%) dan K (1,35%), nahkan ternak kelinci ini banyak dipelihara petani.
Dari kandungan itu juga bermanfaat manfaat l dapat dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh kuat.
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan merangsang pertumbuhan cabang produksi. "Serta meningkatkan daya tahan terhadap hama dan penyakit sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi