SUARA INDONESIA, JOMBANG- Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, jasa rental mobil di Jalan Patimura, Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Jawa Timur, kebanjiran pesanan. Belasan unit kendaraan yang tersedia di sana sudah full booking hingga hari raya tiba.
Saat dikunjungi, belasan mobil terparkir rapi di tempat usaha rental milik Andika Wahyu Pambudianto (30). Satu per satu, kendaraan diperiksa kondisinya. Mulai dari air radiator, oli mesin dan lainnya, sebelum disewa ke pelanggan.
Salah satu penyewa, Adi Rosul (30), warga Jombang, mengatakan, dia akan mudik dua hari ke Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bersama keluarga.
"Saya sewa dua hari untuk mudik. Saya sudah berlangganan di sini sejak lama. Selain dekat rumah, pelayanannya juga bagus. Kendaraannya juga lebih bagus dan terawat dibandingkan rental mobil lain," ujarnya.
Sementara itu, Andika Wahyu Pambudianto, pemilik jasa rental mobil, mengatakan, kendaraan di tempatnya sudah full booking menjelang Idul Fitri tahun ini.
"Mungkin karena jadwalnya bertepatan dengan ujian sekolah, jadi liburannya tidak bisa terlalu panjang. Jadi, kami tidak bisa memaketkan kendaraan fullday. Biasanya bisa tujuh hari. Untuk Lebaran nanti maksimal lima hari," terangnya.
Andika menyediakan berbagai macam jenis kendaraan. Mulai dari city car hingga kendaraan besar. Semua kendaraannya sudah full booked.
"Ada sekitar 12 unit kendaraan jenis city car dan minibus, dua unit kendaraan besar seperti Toyota Hiace, satu unit bus medium, dan dua unit Elf. Semuanya sudah full booking," paparnya.
Andika menambahkan, rata-rata penyewa berdestinasi ke Jawa Timur. Tahun ini, pemudik terjauh ke Jawa Tengah. Harga sewa pun naik dua kali lipat dibandingkan harga biasanya.
"Kalau biasanya per 24 jam harga di kisaran Rp 300 ribu, sekarang naik dua kali lipat jadi Rp 600 ribu. Tinggal dikalikan berapa lama pemakaian untuk kendaraan tersebut," paparnya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Andika menerapkan sejumlah persyaratan administrasi bagi calon pengguna jasa rental mobil miliknya.
"Ya, untuk antisipasi, kami tetap gunakan prosedur standar, seperti KTP, KK, dan meninggalkan kendaraan. Kami juga menggunakan GPS untuk pemantauan," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi