SUARA INDONESIA, SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, terus menunjukkan keseriusannya dalam mendorong geliat pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sektor perekonomian di wilayahnya.
Kali ini, di Pemkab Sumenep menghadirkan Madura Night Vaganza, pameran UMKM dengan berbagai produk. Sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan memberdayakan produk lokal Sumenep.
Maka tak heran, jika dalam pameran tersebut dikabarkan ada ratusan UMKM yang akan menampilkan produk unggulannya. Termasuk dari pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh Iksan mengatakan telah berkoordinasi dengan paguyuban pedagang pasar untuk merealisasikan pameran tersebut.
Ia mengatakan, para pelaku UMKM yang ikut dalam pameran tersebut antara lain Paguyuban Pedagang Pasar Minggu, Bengkal dan Tajemara serta terbuka untuk umum.
“Ada Pameran UMKM yang tergabung di Pasar Minggu, Bengkal dan Tajemara yang dilaksanakan tanggal 5 - 14 September (2024),” ujarnya.
Dirinya mengatakan ada beragam produk yang dihadirkan pelaku UMKM dalam pameran tersebut, mulai dari kerajinan tangan, hingga aneka ragam makanan dan jajanan.
Bagi Paguyuban Pedagang Pasar Minggu, Bengkal dan Tajemara yang ingin ikut pameran UMKM di Madura Night Vacanza itu, kata Iksan perlu mendaftar ke memasukkannya, lalu membayar uang bongkar pasang tenan sebesar Rp 50.000 untuk Disperindag dan pemasang tenda, serta membayar iuran listrik, yang perharinya kurang lebih sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000.
Lebih lanjut, Iksan mengingatkan untuk setiap pelaku usaha yang berpartisipasi dalam pameran agar memperhatikan kebersihan produk yang dijual, hanya menjual makanan yang higienis, tidak melakukan transaksi barang-barang terlarang, seperti senjata tajam maupun narkoba, serta tidak memasang harga yang terlalu mahal.
Syaratnya menjual yang higienis dan tidak dilarang oleh negara, yang paling penting harganya tidak mahal-mahal dan tetap terjangkau oleh masyarakat, ucapnya.
Selain Pameran UMKM, Pemkab Sumenep juga menggelar Pameran Pembangunan yang dikhususkan untuk segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak kecamatan, BUMD hingga para pemangku kepentingan yang memang berminat untuk mengikuti gelaran tersebut.
Namun, berbeda dengan para pelaku usaha, pada Pameran Pembangunan, setiap peserta yang ingin berpartisipasi diwajibkan untuk membayar sewa penyewa dengan harga Rp 1,5 juta kepada Event Organizer (EO) yang mengelola gelaran tersebut.
“Untuk yang OPD, kemudian camat itu ada sewa stand, sekitar Rp 1,5 juta dan itu masuk ke EO yang melaksanakannya,” ungkapnya.
Ihsan berharap melalui Madura Night Vaganza perekonomian di Sumenep semakin menggeliat, dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap geliat ekonomi yang dihasilkan dari Madura Night Vaganza ini, betul-betul bermanfaat untuk UMKM. Jadi kegiatan ini murni untuk menggeliatkan UMKM, di Samping juga kami menampilkan kesenian, tari budaya dan juga fashion, serta hiburan-hiburan. Harapan kita masyarakat bisa terhibur," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Kabupaten Sumenep, sehingga perlu untuk diberikan wadah seluas-luasnya agar terus berkembang.
Maka dari itu, pemerintah menghadirkan Madura Night Vaganza sebagai salah satu upaya dalam memberdayakan pelaku UMKM di Kabupaten Sumenep.
Fauzi berharap, dengan hadirnya sejumlah event di Kabupaten Sumenep, maka pelaku UMKM dan roda perekonomian terus mengalami trend perkembangan yang positif.
"Memang sudah menjadi komitmen kita untuk terus mendukung dan memberdayakan para pelaku UMKM," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi