JEMBER - Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur patut mendapatkan acungkan jempol.
Terkait pertumbuhan ekonomi, banyak pihak menilai, desa yang berada di Jember Utara ini terbilang meroket sangat cepat.
Fakta di atas kertas, di Desa Cumedak dalam beberapa tahun terakhir jumlah pedagang grosir yang mendiami daerah ini meningkat tajam.
Hal ini menunjukan, bahwa masyarakatnya sudah mulai konsumtif mulai menyukai profesi berniaga selain perkebunan dan pertanian.
Sejumlah hasil kebun seperti ketela pohon, sayur mayur, ubi-ubian dijual lebih murah di daerah ini.
Bahkan, kantor anak cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) ada di desa ini bukan di pusat Kecamatan Sumberjambe.
Bagi masyarakat Sumberjambe dan Ledokombo, Desa Cumedak dijadikan jujukan dan pasar desa alternatif.
Selain strategis, Desa Cumedak dianggap bisa mewadahi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Tidak heran, sejumlah toko swalayan dan kantor koperasi juga banyak berdiri di wilayah ini.
Tidak hanya itu, sejumlah pedagang dari luar daerah sering nangkring di desa ini.
Mereka menganggap, bahwa perputaran penjualan di wilayah itu lumayan cepat.
"Saya biasanya setiap rabu parkir di Desa Cumedak, lumayan perolehan omsetnya," akui Ihsan, salah seorang penjual hasil pande besi asal Tamanan Bondowoso, Rabu (09/11/2022) di lokasi.
Menurut Ihsan, berjualan di Desa Cumedak lebih lancar, ketimbang di daerah lain.
"Tergantung rejeki. Tetapi, berjualan di Cumedak ini lebih banyak pembelinya," akui dia menceritakan.
Semetara penurut salah seorang pegiat ekonomi Kabupaten Jember Ali Wiyanto menilai, mobilitas perdagangan di Desa Cumedak mengalami pertumbuhan pesat.
"Fakta diatas, merupakan indikator yang menunjukan kalau Desa Cumedak mengalami kemajuan urusan ekonomi," pasar
Keberhasilan itu, menurut Ali, tidak lepas dari mobilitas masyarakat dan motivasi dari sosok kepala desanya.
"Tentu dukungan dari pemerintah setempat, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari majunya suatu wilayah," sambungnya.
Melihat kemajuan itu, pria lulusan Pascasarjana kampus ternama di Jawa Timur ini berpendapat Pemerintah Kabupaten Jember harus memberikan nilai lebih.
"Desa ini harus diakui, masih butuh sentuhan manis dari Pemkab Jember. Terutama, pengembangan pasarnya. Dengan begitu, masyarakat sekitar secara ekonomi akan ikut terdongkrak," harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi