SUARA INDONESIA, SURABAYA - Unicef, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Pemprov Jatim kolaborasi bersama organisasi berbasis agama menggelar roadshow bertajuk "Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting", Rabu (15/05/2024).
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia bertahan di angka 21.5 persen, sedangkan prevalensi wasting mengalami kenaikan dari 7,7 persen pada 2022 menjadi 8,5 persen di tahun 2023.
Sesuai tajuk, tujuan roadshow untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi kurang dan gizi buruk (wasting). Kegiatan ini melibatkan 101 Ning dari organisasi wanita di lingkup Fatayat NU Provinsi Jawa Timur.
”Unicef percaya slogan anak-anak muda terkini, collabs or collapse, berkolaborasi atau gagal. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama dan organisasi wanita sangat penting untuk cegah dan deteksi dini wasting, salah satu bentuk kekurangan gizi pada anak balita yang sangat berbahaya,” terang Chief Field Office Unicef di Surabaya, Arie Rukmantara.
Acara ini akan menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan fokus pada ibu, pengasuh, dan keluarga. Unicef percaya bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama dan organisasi wanita lingkup organisasi agama, seperti Muslimat dan Fatayat NU.
Roadshow juga diisi berbagai kegiatan edukatif dan lomba khotbah da'i cilik, juga melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) untuk deteksi dini wasting secara serentak dengan melibatkan lebih dari 1.000 balita se provinsi Jawa Timur.
“It takes a village to raise a child. Butuh satu negara untuk membesarkan anak-anak Indonesia yang luar biasa. Keterlibatan 101 Ning dari organisasi wanita lingkup Fatayat NU Provinsi Jawa Timur, kita membangun fondasi yang kuat bersama-sama tentang pentingya pencegahan dan deteksi dini wasting,” ujar, Arie Rukmantara.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengatasi masalah kekurangan gizi dengan target menurunkan prevalensi stunting dan wasting atau gizi kurang dan gizi buruk. , Pemerintah memperluas layanan tata laksana wasting ke seluruh pelosok, seperti yang dituangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting tahun 2017.
Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi/Integrated Management of Acute Malnutrition (PGBT/IMAM) – pendekatan berbasis bukti untuk pencegahan dan tata laksana wasting pada anak balita telah dilaksanakan secara nasional di semua provinsi sebagai salah satu intervensi gizi spesifik untuk mempercepat upaya pencegahan stunting. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi