KUTAI TIMUR - Ketua umum KONI Kutim Heriansyah Masdar menyayangkan pengunduran diri Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kutim yang menurutnya telah banyak memberikan sumbangsih positif dalam kepengurusan KONI Kutim.
Heriansyah Masdar juga mengakui bahwa saran dan ide dari Rudi Hartono selaku Sekum masih sangat dibutuhkan olehnya dalam menjalankan roda kepengurusan KONI Kutim yang saat ini tengah terus berupaya meningkatkan dan memajukan dunia olahraga di Kutim.
Namun, dengan alasan yang dikemukakannya dalam surat pengunduran diri tersebut, yakni kesulitan membagi waktu dengan kegiatan lain sehingga tidak dapat memberikan sumbangsih maksimal untuk KONI Kutim, Heriansyah menyampaikan bahwa dirinya juga tidak bisa untuk menahan keinginan Rudi Hartono.
Hal tersebut diutarakannya saat dikonfirmasi secara langsung oleh awak suaraindonesia.co.id terkait pengunduran diri Sekum KONI Kutim Rudi Hartono di ruang kerjanya di Kantor KONI Kutim. Rabu (06/01/2021).
"Sudah saya terima surat pengunduran diri Sekum Rudi Hartono. Secara pribadi saya menyayangkan pengunduran diri ini, tapi nanti akan diputuskan dalam rapat unsur pimpinan KONI Kutim untuk menyikapi hal ini. Setidaknya kedepan KONI Kutim dapat pengganti yang sepadan sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan baik," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengaku bahwa terkait pengunduran diri Rudi Hartono sebagai Sekum KONI Kutim dirinya baru membaca melalui sosial media dan belum ada koordinasi ataupun pemberitahuan secara langsung kepada pemerintah daerah selaku pembina KONI Kutim.
Oleh karena itu, Kasmidi menyampaikan akan secepatnya memanggil yang bersangkutan terkait hal tersebut sekaligus mengadakan rapat untuk mengetahui persiapan KONI Kutim dalam menghadapi pagelaran Porprov yang sudah di depan mata.
"Mungkin ada pertimbangan khusus dari yang bersangkutan. Namun pastinya akan kami panggil, sekaligus rapat untuk mengetahui persiapan KONI dalam menghadapi Porprov," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi