JEMBER- Sebagai makhluk yang tidak sempurna, manusia tentulah memiliki berbagai macam kekurangan, diantaranya adalah lupa.
Dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, ia mengatakan, lupa terbagi menjadi dua hal. Pertama, lupa yang harus disyukuri, dan kedua lupa yang membawa pada prilaku yang salah.
"Lupa bisa menjadi rahmat yang patut disyukuri, tapi juga boleh jadi ia menjadi musibah yang mesti dievaluasi pun demikian diintrospeksi," ujarnya.
Lupa bisa dijumpai pada kehidupan sehari-hari, seperti lupa menjemur pakaian, lupa meletakkan barang, lupa merapikan tempat tidur dan lain sebagainya.
Lupa-lupa tersebut adalah hal yang wajar terjadi pada manusia, namun jika lupa telah membawa pada hal-hal yang buruk, maka bisa dipastikan bahwa lupa itu disebabkan oleh bisikan-bisikan setan.
"Lupa yg menjadikan seseorang terjebak pada perbuatan salah bahkan dosa, itu lupa yang diinisiasi, yang diwaswasi oleh setan," terangnya.
Seperti orang-orang yang berbohong, bukan berati mereka sengaja melakukannya. Tapi, boleh jadi karena mereka lupa bahwa hal tersebut adalah perbuatan yang salah.
Begitupula dengan orang-orang yang bergunjing, gibah, zalim, mereka saat itu lupa telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
"Orang berdusta bukan karena tidak tahu bahwa dusta itu salah, hanya saat berdusta dia lupa bahwa itu keliru," jelasnya.
Lalu bagaimana agar terhindar dari penyakit lupa ini?
Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang apa yang harus dilakukan seseorang agar terhindar dari lupa, yakni dengan mengingat Allah SWT.
"kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa, dan katakanlah, "mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini," QS Al-Kahfi: 24.
Mengingat Tuhan dari ayat ini oleh ustaz Adi Hidayat diartikan dengan berzikir kepada Allah SWT.
Berzikir sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya mengucap kalimat-kalimat tayibah, seperti istigfar, subhanallah, masyaallah, Allahuakbar, dan bisa juga dengan melakukan salat sunah.
"ketika kita menghadirkan ingatan kepada Allah, maka berlarilah setan meninggalkan kita, dan dengan itu lupa boleh jadi hilang dan ingatan kembali kepada kita," tutupnya.
Dengan meminta pertolongan pada Allah SWT, maka ingatan-ingatan tersebut akan kembali datang dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. (Ree/Wil)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi