SUARA INDONESIA

Kecamatan Wonosalam dan Plandaan Kekurangan Peserta Didik, Kadisdikbud Jombang Angkat Bicara

Gono Dwi Santoso - 06 July 2022 | 12:07 - Dibaca 1.79k kali
Pendidikan Kecamatan Wonosalam dan Plandaan Kekurangan Peserta Didik, Kadisdikbud Jombang Angkat Bicara
Senen S.Sos,MSi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang saat di temui di ruang kerjanya , Selasa (05/07/2022).

JOMBANG - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tingkat menengah pertama di kabupaten Jombang secara online telah selesai dilaksanakan. Dari 48 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), terdapat 7 sekolah yang masih belum terpenuhi dari total target 100 siswa.

Untuk kecamatan Wonosalam saja, di SMPN Satu Atap masih terdapat kekurangan 41 peserta didik baru. Ini dikarenakan letak geografis yang menjadi salah satu faktor penyebab kekurangan peserta didik baru.

Penerimaan peserta didik baru ini untuk tingkat SMPN dilaksanakan melalui 4 jalur, yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orangtua/wali, dan jalur prestasi.

Jalur Zonasi adalah jalur yang memberi kesempatan kepada calon peserta didik baru dengan kuota 50 persen dari daya tampung sekolah yang telah ditetapkan.

Pernyataan tersebut di sampaikan oleh Senen S.Sos, Msi., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

“Kita kurang 100 dari pagu yang ditentukan, diantaranya ada di SMPN Bareng 2, SMPN Jombang 2, SMPN 2 Mojowarno, SMPN 2 Wonosalam, SMPN Jarak Satu Atap, SMPN Ngusikan, serta SMPN Satu Atap Jipurapah Plandaan Jombang,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (05/07/2022).

Senen menambahkan, “Dari total 7 SMPN tadi meliputi, SMPN 2 Bareng kekurangan 4 calon peserta didik baru, kemudian SMPN 2 Jombang kekurangan 1 calon peserta didik baru dikarenakan mundur tidak daftar ulang dan SMPN 2 Mojowarno kurang 1 calon peserta didik,” paparnya.

Senen membeberkan jika Di SMPN 2 Wonosalam ini memang menjadi langganan bahkan rutinan tiap tahunnya, penyebabnya adalah faktor geografis yang jauh dari pemukiman dan disana juga terdapat MTS.

“Ini memjadi salah satu faktor setiap tahun pagu dari SMPN 2 Wonosalam tidak terpenuhi,” imbuhnya.

Masih menurut Senen, ia menjabarkan, “Di SMPN Satu Atap Wonosalam masih kekurangan 41 calon peserta didik baru, sementara di SMPN Ngusikan sedari awal memang kurang 2 peserta, kemudian yang Satu Atap Jipurapah kurang  17 calon dari 2 rombel yang di sediakan,” urainya.

Senen berharap, dengan adanya sekolah pengerak dan merdeka belajar, tidak membedakan sekolah negeri dan sekolah swasta yang sebenarnya sangat menguntungkan bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah karena zonasi.

“Harapan kami sekolah negeri juga terbatas, anak anak yang tidak masuk di sekolah negeri tetap bisa melanjutkan sekolah meskipun di sekolah swasta. Prinsipnya sama, tidak masuk di negeri kemudian orang tua dan anak anak tidak mau sekolah ini keputusan yang fatal karena anak anak adalah generasi penerus yang akan datang,” Pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV