JEMBER – Kepala Inpektorat Pemkab Jember, Ratno C Sambodo membenarkan, pihaknya telah menerima pengaduan terkait dugaan penyalahgunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) salah satu sekolah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Iya ada, pengaduan terkait penggunaan dana (Bantuan Operasional Sekolah) BOS mas,” tulisnya melalui pesan singkat, Sabtu (21/01/2023).
Kendati begitu, dirinya tidak menyebutkan secara jelas nama kepala dan sekolah yang dianggap melakukan dugaan penyelewengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat itu.
Ratno menjelaskan, bahwa selama ini, Pemkab Jember sudah menerapkan pengawasan dana BOS sesuai dengan regulasi yang ada.
“Secara regulasi pengawasan dana BOS berjenjang mulai dari pengawas sekolah, Kbid SD/SMP Dispendik dan Manajemen BOS tingkat kabupaten,” sebutnya.
Sementara Inspektorat sendiri, menurut Ratno, berfungsi pengawasan sesuai dengan tingkat resiko yang analis,” sambung pria lulusan fakultas hukum salah satu kampus ternama itu.
Disinggung terkait usulan Aktivis PGRI Jatim terkait perlunya transparansi dalam pengelolaan dana BOS, pihaknya sangat mendukung.
“Terkait transparansi anggaran BOS sudah ada regulasinya. Dimana sekolah wajib mengumumkan yang ada masing-masing sekolah, Bukan hanya yang bersumber dari dana BOS, melainkan semua anggaran yang diterima sekolah. Wong sudah ada regulasinya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Aktivis Pendidikan PGRI Jawa Timur, Ilham Wahyudi meminta kepada kepada Pemkab Jember untuk memberikan himbauan kepada semua sekolah di bawah naungan pemerintah untuk melakukan transparansi dalam pengelolaan dana BOS.
Salah satunya, harus memampang dengan banner besar, jumlah dan peruntukan yang diterima oleh sekolah. Tujuannya, agar masyarakat ikut terlibat melakukan pengawasan dan kontrol dalam penggunaannya. (Mam)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Magang |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi