JEMBER - Ketua Forum Honorer PGRI Kabupaten Jember Mulyadi, membocorkan hasil pertemuannya dengan Kepala BKPSDM Jember beberapa hari lalu.
Menurut Mulyadi, informasi yang didapatkannya membuat dirinya miris karena nasib honorer guru masih belum jelas.
Maka dari itu, Mulyadi mengaku merasa perlu bersuara lewat media, agar masyarakat mengetahui.
"Bagaimana tidak miris, guru honorer yang masuk daftar tunggu penempatan (TP) 1 katanya nasibnya juga belum jelas. Karena, sampai hari ini belum ada regulasinya. Apalagi kami, yang belum apa-apa masih terkatung-katung," bebernya, Selasa (28/03/2023) siang.
Mulyadi mencontohkan, di salah satu sekolah di daerah Bandi Alit, hampir semua guru honorernya tidak mendapatkan SK Bupati.
"Nasib guru honorer makin tidak jelas. Ini bagaimana, kami hanya butuh keadilan. Tolong kami pikirkan lebih serius Bupati dan DPRD Jember," harapnya.
Guru yang berdomisili di Kecamatan Jenggawah ini juga menyebutkan, kondisi Kabupaten Jember saat ini butuh penanganan serius terkait honorer.
"Penghargaan terhadap honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun ini, harusnya mendapat skala prioritas. Tetapi kenyataannya bagaimana," herannya.
Kendati begitu, pihaknya tetap memiliki keyakinan era Bupati H.Hendy-Gus Firjaun masalah honorer akan segera terselesaikan.
"Honorer guru, honorer nakes dan honorer lainnya. Karena itu salah satu janji bupati saat kampanye sebelumnya," cecar Mulyadi.
Sementara Plt.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Hadi Mulyono saat dikonfirmasi lewat pesan singkatnya belum memberikan tanggapan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi