SUARA INDONESIA, JOMBANG – Sebuah inovasi cerdas kini hadir di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hikam, limbah minyak goreng bekas atau jelantah dapat ditukar dengan sembako, memberikan manfaat ganda untuk warga dan alam, Jumat (8/11/2024).
Tampak puluhan warga setempat terlihat antusias mendatangi MTs Al Hikam sambil membawa botol berisi jelantah. Setiap minyak jelantah yang dibawa akan ditimbang dan dihargai 6.000 rupiah per kilogram, kemudian ditukar dengan sembako yang dibutuhkan, seperti gula, minyak goreng, hingga bumbu dapur.
Inovasi ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan menjadi solusi yang menguntungkan bagi warga Desa Jatirejo.
Salah satu warga, Yuli, mengungkapkan kegembiraannya setelah menukarkan jelantah yang dibawanya. "Saya membawa tiga setengah kilo jelantah, dan dapat gula satu kilo, bumbu dapur, dan garam. Jelantah kalau dibuang sayang, lebih baik ditukar untuk tambahan kebutuhan dapur," ujar Yuli dengan senyum lebar.
Kepala MTs Al Hikam, Maftuhah Mustiqowati, menjelaskan bahwa program tukar jelantah dengan sembako ini tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga terbuka untuk masyarakat sekitar.
"Program ini sudah berlangsung lebih dari setahun, dan tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tapi juga untuk warga di sekitar madrasah. Kami ingin masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dan tidak membuang jelantah sembarangan," terang Maftuhah.
Maftuhah mengatakan sebelum adanya program ini, banyak warga yang membuang jelantah ke selokan atau tanah, yang tentu saja berdampak buruk bagi lingkungan.
Namun, dengan adanya inovasi ini, jelantah yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan kembali, mengurangi polusi dan memberikan manfaat langsung berupa sembako.
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Selain memberikan manfaat ekonomi bagi warga, program ini juga memiliki dampak edukatif yang besar.
Melalui program tukar jelantah, masyarakat secara tidak langsung diajarkan untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan pentingnya pengelolaan limbah.
Program ini menjadi contoh nyata bagaimana limbah rumah tangga, seperti jelantah, bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, mendukung ekonomi lokal, dan menjaga kelestarian alam.
Maftuhah menambahkan, pihaknya ingin mendorong masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan. Dengan mengumpulkan jelantah, mereka bisa mendapatkan sembako dan pada saat yang sama ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekitar.
Tak hanya sebagai program ramah lingkungan, inovasi ini juga memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan sosial masyarakat.
Banyak ibu rumah tangga dan keluarga yang terbantu dengan sembako yang mereka peroleh dari tukar jelantah. Program ini memberikan cara baru bagi mereka untuk mengelola limbah rumah tangga yang sebelumnya terbuang sia-sia
Berkat inovasi ini, MTs Al Hikam tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
"Program tukar jelantah ini menjadi contoh yang inspiratif bahwa setiap langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan," paparnya.
Maftuhah mengatakan, inovasi tukar jelantah dengan sembako di MTs Al Hikam, Jombang, adalah langkah cerdas yang tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga mendukung kesejahteraan sosial masyarakat.
"Program ini membuktikan bahwa limbah rumah tangga, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat.
Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan, kepedulian lingkungan, dan kesejahteraan sosial dapat berjalan seiring untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat," pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi