SUARA INDONESIA

YGSI Dorong Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Berperspektif Islam di Jombang

Gono Dwi Santoso - 12 November 2024 | 17:11 - Dibaca 380 kali
Pendidikan YGSI Dorong Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Berperspektif Islam di Jombang
Foto bersama usai sosialisasi dan uji coba modul pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas Setara di MTSN 3 Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Selasa (12/11/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JOMBANG - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), menggelar sosialisasi dan uji coba modul pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas Setara (Semangat Dunia Remaja) berperspektif Islam, yang berlangsung di MTsN 3 Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Selasa (12/11/2024).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Sub-direktorat Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag.

Siti Sakdiyah; Ketua Umum Yayasan PP Bahrul Ulum, KH Wafiyul Ahdi, serta Direktur YGSI, Ely Sawitri. Selain itu, hadir pula para guru pengajar dari MTsN 1, MTsN 15, dan Pondok Pesantren Al-Hadi 2 Bahrul Ulum Tambakberas.

Siti Sakdiyah dalam sambutannya mengungkapkan, Kementerian Agama mendukung penuh inisiasi modul Setara berperspektif Islam ini.

“Modul ini sangat relevan untuk memudahkan para guru dalam mengajarkan kesehatan reproduksi kepada santri, agar mereka menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan bebas dari kekerasan seksual serta bullying,” ujarnya.

Siti juga menyatakan bahwa sosialisasi modul ini akan diperluas untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan pesantren.

Gus Wafi menambahkan, bahwa pihaknya menyambut antusiasme terhadap modul tersebut, yang dianggap sesuai dengan kebutuhan pendidikan di lingkungan madrasah dan pesantren.

“Kami yakin bahwa modul ini bisa memberikan panduan yang tepat untuk pendidikan kesehatan reproduksi yang berbasis nilai-nilai Islam,” tambahnya.

Modul Setara berperspektif Islam ini merupakan hasil pengembangan yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga pengelola pesantren, yang bekerja sama sejak Maret 2024.

Proses ini mencakup penulisan, review, dan uji keterbacaan untuk memastikan kebermanfaatannya. Modul ini mengadopsi panduan dari Unesco yang disesuaikan dengan konteks Indonesia dan nilai-nilai Islam.

Ely Sawitri, Direktur YGSI, menyampaikan bahwa pengembangan modul ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang ilmiah, namun tetap menghormati ajaran agama.

 “Kami percaya bahwa dengan tersedianya modul ini, pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah berbasis agama dapat lebih efektif, memberikan pemahaman yang seimbang, serta mendukung remaja untuk hidup sehat, setara, dan bertanggung jawab,” ujar Ely.

Uji coba modul ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 14 November 2024 di empat sekolah berbasis agama Islam di Jombang, yaitu MTsN 1, MTsN 3, MTsN 15, dan Pondok Pesantren Al-Hadi 2.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur respons siswa dan guru terhadap materi yang diajarkan serta memastikan modul ini relevan dan efektif diterapkan.

Selain Setara, YGSI juga aktif dalam mengimplementasikan berbagai modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) lainnya yang telah dilaksanakan di ratusan sekolah di Indonesia.

Sejak 2011, YGSI telah mendidik lebih dari 40.000 siswa di 383 sekolah di berbagai provinsi di Indonesia, dengan melibatkan lebih dari 1.700 guru yang dilatih dalam bidang PKRS.

YGSI berharap, modul Setara berperspektif Islam ini dapat menjadi langkah awal dalam mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi yang selaras dengan nilai-nilai Islam di lingkungan sekolah berbasis agama.

“Ini untuk mendukung generasi muda Indonesia dalam memperoleh pemahaman yang komprehensif dan bertanggung jawab terkait kesehatan reproduksi," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV