TUBAN – Banyaknya keluhan masyarakat, khususnya petani terkait kelangkaan pupuk membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, turun tangan dengan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) dilokasi produksi pupuk, PT Petrochemical Industries (TubanPetro), Kecamatan Jenu, Rabu, (30/09/2020).
Sekretaris Komisi III DPRD Tuban, Rasmani mengatakan bahwa, stok pupuk sangat cukup untuk kebutuhan pertanian di Tuban, dan semua petani pasti dapat, asalkan memiliki Kartu Tani (KT).
“Pupuk untuk kebutuhan pertanian di Tuban masih sangat banyak. Artinya tidak langka,” ungkapnya kepada suaraindonesia.co.id, saat dikonfirmasai melalui pesan singkat, Kamis, (01/10/2020).
Belum tersalurkannya pupuk kepada masyarakat ini disebabkan, para petani tidak memiliki KT. Meski pada 2018 lalu telah diminta membuat bahkan dibuatkan oleh pemerintah. Akan tetapi, banyak warga yang kemudian tidak merespon terhadap kebijakan itu.
“Dulu sudah dibuatkan kartu tani, tapi mereka tidak respek. Begitu sekarang diterapkan pembelian pupuk bersubsidi wajib menggunakan KT, petani jadi klabakan,” terang Anggota DPRD Fraksi Restorasi Amanat Pembangunan ini.
“Ditingkat agen sendiri tidak berani melakukan penyaluran pupuk. Sebab, pupuk ini ada urusannya dengan KPK, karena menggunakan uang pemerintah,” tegas politisi Partai NasDem.
Apabila petani menginginkan pupuk non subsidi, sebesar apapun permintaanya, distributor pasti siap mendustibusikannya. Ini artinya pupuk pertanian tidak langka seperti yang masyarakat keluhkan.
“Pupuk ini tidak langka, kalau mau yang non subsidi, bisa langsung kedistributor,” pungkasnya. (jun/im)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi