BANYUWANGI - Tempat cuci tangan di sejumlah tempat umum yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi dinilai tak mewujudkan upaya pencegahan covid-19.
Sebab, berdasarkan pantauan Suara Indonesia di lapangan beberapa tempat cuci tangan yang seharusnya disediakan sabun secara berkala ditemui tidak ada.
Padahal gerakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun menjadi perhatian serius. Bahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sering menghimbau seperti itu.
Tidak tersedianya sabun secara berkala ini ditemukan diantaranya di Taman Blambangan dan Pasar Tradisional Blambangan Banyuwangi.
Keadaan ini pun dikeluhkan beberapa warga. Seperti yang disampaikan Yanto. Dia mengaku saat hendak cuci tangan, sabunnya tidak tersedia. Sepengetahuannya sudah sekitar 10 hari lebih tidak ada petugas yang mengisi.
"Petugasnya kadang ada, tapi ini sudah 10 hari lebih tidak diisi sabunnya. Kalau airnya ada, sabunnya yang tidak ada. Padahal itu ada anggarannya," ucap pria paruh baya itu yang setiap hari jaga parkir di sekitar Taman Blambangan.
"Sabune gak onok, mboh paling ben kenek corona kabeh wargane iki," timpal warga lainya yang tidak mau disebutin nama saat melakukan cuci tangan.
Hal senada juga disampaikan Jumiati, seorang pedagang di Pasar Blambangan. Kata dia, akhir-akhir ini penyediaan air dan sabun di tempat cuci tangan yang sudah disediakan sering telat.
"Akhir-akhir ini sering telat. Kadang kalau airnya ada sabunnya tidak ada, dan sebaliknya sabunnya ada tetapi airnya tidak ada. Kadang sampai tiga hari tidak diisi. Kita disuruh cuci tangan tapi airnya tidak ada," keluhnya saat ditemui Suara Indonesia, Jumat (9/10/2020).
Menanggapi keluhan warga, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan pihaknya sudah menugaskan tim untuk mengontrol setiap saat, namun terkendala pada SDM.
"Sebenarnya kita sudah menugaskan, hanya saja sumberdaya kita terbatas. Yang harus diawasi juga banyak, pekerjaannya juga banyak, mungkin hanya terlewatkan saja," terangnya kepada Suara Indonesia saat dikonfirmasi terpisah.
Sementara saat ditanya soal anggaran penanganan Covid-19 di BPBD Banyuwangi Eka tidak tahu menahu soal itu.
"Untuk anggaran Covid-19 secara persisnya tidak mengetahui. Memang ada untuk anggaran pembelian sabun dan penyediaan air. Untuk jumlahnya tidak tahu, yang jelas saya taunya itu ada," terangnya.
Namun, kedepan pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan. "Kita memang butuh laporan dan informasi, tentu akan kita respon dan kita perbaiki," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi