Blitar - Akhir-akhir ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan pada bulan Oktober, November dan Desember sebagian wilayah di Indonesia berpotensi terdampak La Lina. Fenomena ini merupakan penyimpangan suhu permukaan laut yang berakibat terhadap peningkatan curah hujan.
Menyikapi hal itu, Pjs Bupati Blitar Budi Santosa mengingatkan seluruh warga setempat supaya mewaspadai dampak yang ditimbulkan oleh fenomena La Nina. Mengingat, ada sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar yang berpotensi terdampak sehingga perlu diwaspadai.
"Menjelang akhir tahun 2020 masyarakat harus hati-hati, karena ada ramalan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang adanya bencana alam berupa gempa bumi hingga Tsunami di pesisir selatan. Selain itu, saat ini kita juga berada di musim peralihan antara kemarau ke penghujan jadi harus siaga dan waspada," tuturnya.
Ia menjelaskan guna mengantisipasi fenomena La Lina di Kabupaten Blitar, Pemerintah daerah telah melakukan beberapa persiapan meliputi pemantauan ke wilayah yang memiliki resiko tinggi, memberikan mitigasi, sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
"Pemkab Blitar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah memberikan sosialisasi tentang mitigasi bencana kepada warga yang tinggal di wilayah yang memiliki resiko tinggi terdampak bencana alam baik banjir, tanah longsor, gelombang laut tinggi dan angin kencang," imbuhnya.
Terakhir, Budi Santosa berharap warga masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Blitar tidak panik menanggapi adanya fenomena La Nina saat ini, melainkan tetap bersikap tenang serta mengikuti perkembangan terbaru dan dapat berbagi informasi yang positif agar tidak menimbulkan gejolak. (Adv/Kmf)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi