SUARA INDONESIA

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Polres Lamongan Redam Petani Tidak Turun Aksi

M Nur Ali Zulfikar - 25 September 2020 | 09:09 - Dibaca 2.16k kali
Peristiwa Daerah Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Polres Lamongan Redam Petani Tidak Turun Aksi
Ipda Andik Asworo saat diskusi bareng Ketua LSM eLSAP Ahmad Muthi'ul Mubin

LAMONGAN - Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional tahun 2020. Ribuan petani di Kabupaten Lamongan berencana menggelar aksi demonstrasi di kantor Pemkab dan DPRD setempat, Kamis, (24/09/2020).

Namun karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Akhirnya jajaran Satuan Intelkam Polres Lamongan memberikan masukan dan saran agar aksi demonstrasi ditiadakan, diganti dengan penyampaian pendapat melalui audiensi atau membuat surat pernyataan tertulis untuk dikirim ke pihak yang berkepentingan. Saran akhirnya dilaksanakan petani dengan membatalkan aksi demonstrasi.

Ketua LSM eLSAP Ahmad Muthi'ul Mubin, selaku koordinator aksi mengatakan, petani telah melakukan koordinasi dan komunikasi terkait masih banyaknya permasalahan yang dialami petani di Kabupaten Lamongan. 

Berbagai permasalahan tersebut, diantaranya belum adanya upaya serius dari Pemerintah dalam melakukan penanganan hama tikus yang dialami petani. 

"Sehingga kami bersama petani meminta pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Lamongan terhadap puluhan warga masyarakat yang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus di area persawahan," ujar pria yang akrab disapa Mubin ini.

Pemerintah, tegas Mubin, juga harus memperhatikan petani, dengan memberikan insentif kepada pengurus Himpunan Perkumpulan Petani Pemakai Air (HIPPA) yang terus berjuang untuk ketahanan pangan di Lamongan. "Kami juga menagih Kartu Tani agar segera dimaksimalkan," tegasnya

Sementara, Kanit 3 Sat Intelkam Polres Lamongan, Ipda Andik Asworo Bejo menjelaskan, dengan melihat situasi saat ini khususnya pandemi Covid-19. Sektor pangan sangat vital dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan pertanian adalah salah satu sektor utama dalam menunjang sektor pangan. 

"Berkaitan dengan pelaksanaan aksi damai peringatan hari tani nasional di Lamongan. Maka hal tersebut akan menimbulkan terjadinya kerumunan massa dalam jumlah besar dan hal tersebut sangat rawan akan terjadinya penyebaran Covid-19.

Dan sampai saat ini kondisi di Lamongan masih belum aman dan terus mengalami peningkatan. Sehingga kami menyarankan agar dapat menimbang-nimbang kembali menggelar aksi," jelas perwira polisi berpangkat satu balok di pundak ini

Selain itu juga bertepatan dengan agenda Pilkada Kabupaten Lamongan, sehingga dikhawatirkan akan ada muatan – muatan politik. Dan momen Pilkada adalah momen yang rawan.

Ditambah saat ini masih menjelang proses pergantian Bupati Lamongan yang lama ke Bupati Lamongan yang baru. Maka kurang tepat apabila saat ini dilakukan pernyataan tuntutan dari kelompok tani dikarenakan akan kurang maksimal dan kurang mendapat perhatian.

"Hingga akhirnya aksi damai dalam rangka peringatan hari tani nasional dibatalkan dan rencananya akan diubah menjadi kegiatan selamatan yang dilakukan oleh kelompok tani di masing-masing wilayahnya. Terkait dengan tuntutan dari petani ke depan masih akan dikomunikasikan kembali menunggu situasi dan waktu yang tepat," pungkasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV