LAMONGAN - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lamongan 9 Desember 2020 semakin dekat. Sekitar 704 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) semua tingkatan menjalani rapid test untuk mendeteksi Covid-19.
Berdasarkan hasil rapid tes, tidak ada anggota dan staf Bawaslu yang dinyatakan reaktif Covid-19. Namun, semua diminta tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat dan konsisten.
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Lamongan, Toni Wijaya mengatakan, tes tersebut dilakukan guna untuk mendeteksi dini penyebaran Covid-19. Apakah ada anggota Bawaslu yang reaktif atau tidak, dan hasilnya semua non reaktif.
"Semua anggota dan staf Bawaslu di semua tingkatan, mulai dari tingkat kabupaten hingga Desa atau Kelurahan wajib ikut rapid, total ada sekitar 704 orang," kata Tony saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id,(28/10/2020).
Tony menjelaskan, rapid tes terlaksana dengan mengandeng Satgas Pengendalian Covid-19 dan tenaga medis dari RSUD dr Soegiri Lamongan.
"Rapid test tidak dilaksanakan terpusat di satu tempat, melainkan dilakukan secara serentak di beberapa titik agar tidak menimbulkan kerumunan. Kan harus mematuhi protokol kesehatan," jelasnya
Tony menegaskan, seluruh pengawas dan staf dibekali dengan perlengkapan APD, berupa masker dan hand sanitizer serta mendapatkan asuransi jaminan kesehatan maupun jaminan ketenagakerjaan.
"Ini adalah rapid test yang kedua kalinya digelar Bawaslu Lamongan. Rapid tes pertama dilaksanakan pada bulan Juli lalu. Rapid test ini akan kembali digelar hingga nanti menjelang hari H pemungutan suara," pungkasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
Editor | : |
Komentar & Reaksi