BONDOWOSO- Akibat pandemi Covid-19, Indonesia saat ini mengalami resesi ekonomi, yang mana daya beli masyarakat menurun. Akan hal itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menggelar pangan murah berkualitas di Pendopo Bupati Bondowoso Selasa (17/11/2020).
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo, bahwa saat ini Indonesia mengalami resesi ekonomi, yang mana daya beli masyarakat menurun. Termasuk juga banyaknya pegawai yang rumahkan dan terjadinya PHK terjadi dimana-mana.
“ Sedangkan kebutuhan pangan harus tetap tersedia, untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita dalam menghindari ancaman penularan covid-19,” katanya.
Gelaran pangan murah berkualitas tersebut menyediakan berbagai komoditas dengan harga di bawah harga pasar. Bahkan dalam hitungan jam, sejumlah komoditas ludes diborong warga Bondowoso. Namun demikian, setiap orang dibatasi dalam pembeliannya.
Adapun diantaranya beras 2 ton dengan harga Rp 8.800 perkilogram; minyak goreng; telur ayam ras sebanyak 1 ton denga harga Rp 21.000 perkilogram; bawang merah; gula pasir sebanyak 1 ton, dan berbagai produk pangan olahan lainnya.
Menurut Hadi Sulistyo, stabilitas harga komoditas strategis harus dijaga, khususnya saat pandemi Covid-19 ini. Karena kata dia, komoditas strategis berkontribusi terhadap garis kemiskinan. Jika harga naik maka garis kemiskinan naik.
“ Bazar Pangan Murah Berkualitas bertujuan untuk membantu masyarakat Bondowoso. Agar bisa mengakses kebutuhan pangan dengan harga di bawah pasar,” terangnya.
Ia pun menjelaskan, bahwa strategi ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19. Salah satunya melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan lestari.
Yang mana, bila mengacu pada kajian ekonomi, pemanfaatan pekarangan rumah, sangat membantu ekonomi rumah tangga dalam menghemat pengeluaran. Yakni Rp. 750.000 hingga Rp.1.200.000, per rumah tangga per bulan.
“Maka perlu pemberdayaan masyarakat untuk menyediakan pangannya secara mandiri. Sekaligus dapat menghemat pengeluaran, karena bahan pangan diperoleh dari sekitar tanpa harus membeli ke pasar,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Curahdami Bondowoso, Ifah (35) mengaku terbantu dengan adanya bazar pangan murah tersebut. Namun dirinya menyayangkan, karena bazar pangan tersebut hanya digelar satu hari saja.
“Lebih murah. Selisihnya sampai Rp 3.000-an. Saya belanja sayur, gula dan beras. Tapi kabarnya bazar ini cuma sehari, eman sih mas” katanya pada wartawan.
Ia pun berharap bazar murah berkualitas ini dapat juga diselenggarakan oleh Pemerintah Bondowoso sendiri.
“Saya berharap pemerintah Bondowoso juga menyelenggarakan. Yaa untuk membantu warga,” harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : |
Komentar & Reaksi