SUARA INDONESIA

Intensitas Hujan Tinggi, BMKG Banyuwangi: Belum Puncak Dampak La Nina

Muhammad Nurul Yaqin - 24 December 2020 | 17:12 - Dibaca 1.85k kali
Peristiwa Daerah Intensitas Hujan Tinggi, BMKG Banyuwangi: Belum Puncak Dampak La Nina
Ilustrasi hujan. (Foto: Suara.com).

BANYUWANGI- Hujan dengan durasi yang cukup lama mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi beberapa pekan terakhir.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Freddy Dwi Kurniawan mengatakan, puncak fenomena La Nina diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Maret 2021.

"Puncaknya sendiri masih belum, dari prediksi kami puncaknya itu antara bulan Januari, Februari, Maret," kata Freddy saat dikonfirmasi, Kamis (24/12/2020).

Dia menjelaskan, meskipun La Nina berskala besar, namun dampak atau signifikansinya di setiap wilayah berbeda-beda.

Freddy menyebut, seperti di wilayah Banyuwangi bagian utara, yakni Kecamatan Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Glagah, Licin, signifikansinya cukup tinggi. 

Banyuwangi bagian barat juga sama, seperti Kecamatan Glenmore dan Kalibaru.

"Semetara Banyuwangi bagian selatan ada dampaknya, namun tidak se signifikan di daerah yang saya sebutkan," terangnya.

Diketahui, La Nina merupakan fase dingin di Pasifik yang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur juga terkena dampak fenomena tersebut.

La Nina dapat memicu curah hujan bulanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal, sehingga dapat berpotensi terjadinya banjir maupun tanah longsor.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama di daerah-daerah cekungan yang berpotensi terjadinya banjir.

"Kemudian kami juga menghimbau kepada masyarakat agar waspada jika melewati daerah yang rawan longsor. Karena adanya hujan yang cukup lebat dapat memicu longsor di daerah-daerah tertentu," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya