TRENGGALEK - Perayaan misa natal di beberapa Gereja di Trenggalek nampak lengang. Seperti yang terlihat di Gereja Katolik Santa Maria Trenggalek.
Jika sebelumnya pelaksanaan misa natal di gereja tersebut diikuti hingga 300 jemaat, dimasa pandemi Covid-19 kali ini hanya dihadiri 120 jemaat.
Ketua Stasi Gereja Katolik Santa Maria Trenggalek dr. Timotheus Elfin Widijatmoko menjelaskan, ada pembatasan jemaat yang hadir dalam pelaksanaan misa natal tahun ini.
Hal itu dilakukan untuk mematuhi peraturan dalam penerapan physicial distancing.
Sebab jika dibanding hari besar biasa, para jemaat yang melaksanakan misa bisa lebih dari 400, karena kerabat yang berada di luar kota berdatangan.
"Namun, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan misa natal, jemaat yang ingin melakukan peribadatan tatap muka, harus melakukan regustrasi dahulu," tegasnya.
Disampaikan dr. Elfin jadi setiap jamaat diberi kartu yang bertuliskan nomor tempat duduk. Nantinya ketika masuk gereja jamaat duduk di kursi berdasarkan nomor yang dibawa masing-masing.
Setelah misa natal selesai, tidak ada ramah tamah, melainkan nomor tempat duduk kursi yang didspat tiap jemaat nanti ditukarkan nasi kotak yang selanjutnya lasung dibawa pulang.
"Bahkan, sebelum masuk gereja, para jamaat dilakukan pengecekan sesuai protokoler kesehatan (prokes) covid-19," terangnya.
Masih menurut dr. Elfin ketika ada jamaat datang langsung mencuci tangan, juga di cek suhu tubuhnya dan masuk area gereja wajib memakai masker dengan benar.
Untuk pemakaian masker sendiri dimulai selama berada di gereja, hingga pelaksanaan misa natal berakhir.
Sehingga, sebelum melakukan registrasi, para jamaat melakukan pernyataan tentang kondisinya benar-benar fit, juga siap memakai masker.
"Jika ada jamaat yang kurang fit, namun memaksa masuk, atau ketika di cek bersuhu diatas 37 derajat celsius, maka yang bersangkutan ditempatkan disendiri," jelasnya.
Namun alangkah baiknya jika mengikuti misa natal secara online dari Keuskupan Surabaya. Karena biasanya pada hari-hari besar, seperti Hari Raya Natal ini banyak jemaat yang tinggal di luar kota mudik, dan mengikuti misa natal disini.
Namun untuk tahun ini kami imbau agar tidak mudik atau mengikuti misa natal dari rumah secara online, kendati kami tak menolak jemaat.
Suasana lengang tersebut terlihat dari kapasitas gereja yang bisa menampung 300 jemaat, untuk Misa Natal tahun ini dilakukan pembatasan hanya 120 jemaat.
Untuk di dalam gedung utama gereja mampu menampung 150 jemaat, namun hanya digunakan untuk 90 jemaat.
"Sedangkan 30 jamaat lainnya ditempatkan pada tenda yang dibuat samping gedung utama gereja," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : |
Komentar & Reaksi