SUARA INDONESIA

Anaknya Jadi Korban Sriwijaya Air, Ibu Asal Kendal Ini Hanya Bisa Pasrah

- 11 January 2021 | 16:01 - Dibaca 1.24k kali
Peristiwa Daerah Anaknya Jadi Korban Sriwijaya Air, Ibu Asal Kendal Ini Hanya Bisa Pasrah
Ibu Kandung Kolisun, Sa'adah saat memperlihatkan foto anak kandungnya yang menjadi korban jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

KENDAL - Kabar duka menyelimuti Keluarga Sa’adah warga Taman Gede RT 05 RW 01, Kecamatan Gemuh Kendal, Jawa Tengah yang mana putra kandunya yakni Kolisun merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang di kabarkan jatuh di perairan laut Kepulauan Seribu Jakarta, Sabtu (9/1/2021) kemarin.

Sa’adah (ibu Kandung Kolisun) mengatakan, kabar duka tersebut ia dapat dari menantunya yang berada di Sambas Kalimantan Timur, bahwa anak kandungnya tersebut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di kepulauan Seribu.

“Saya mengetahui jika anak saya menjadi korban jatuhnya pesawat itu setelah diberi kabar oleh anak menantu saya melalui telpon seluler,” kata Sa’adah saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (11/01/2021).

Sa’adah melanjutkan, Kolisun merupakan anak sulungnya yang selama ini tinggal di Sambas Kalimantan Timur, bersama istrinya.

“Anak saya di Sambas sudah ada 15 Tahun lamanya, ia tinggal disana bersama anak istrinya. Saya hanya bisa pasrah, dan saya berharap jasad anak saya bisa segera di temukan,” ungkap Sa’adah.

Sa’adah menuturkan, jika nanti jasad anak kandunganya tersebut sudah ditemukan, rencananya akan dikebumikan di tempat kelahirannya yakni Desa Taman Gede Gemuh.

Sa’adah menceritakan, bahwa anak kandungnya tersebut berprofesi sebagai seorang pedagang.

“Sebelumnya anak saya itu lagi ngambil dagangannya berupa pakaian dan alat perlengkapan dapur dari Solo, yang akan di bawa ke Kalimantan untuk dijual kembali,” tuturnya. 

Sementara itu, Kapolsek Gemuh, AKP Abdullah Umar menyampaikan, setelah mendapat informasi bahwa ada salah satu warga Desa Taman Gede Gemuh yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat di Kepulauan Seribu, pihaknya langsung menindak lanjuti informasi tersebut ke Pemerintahan Desa Taman Gede.

“Setelah kordinasi dengan pihak desa, selanjutnya saya bersama pihak desa mengecek alamat rumah korban. Memang benar bahwa korban dari anak kandung Sa’adah warga Taman Gede,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan juga oleh Kepala Desa Taman Gede Gemuh, Munadi, bahwa korban dulu memang tercatat sebagai warga Desa Taman Gede. Namun saat ini korban sudah berdomisili di Sambas Kalimantan Timur.

“Saat ini korban sudah pindah domisili bersama anak istrinya di Sambas Kalimantan Timut,” pungkasnya. (Zam).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya