SUARA INDONESIA

Diprotes Tidak Peduli Banjir Tahunan, Ini Tanggapan Eksekutif dan Legislatif Lamongan5

M Nur Ali Zulfikar - 13 January 2021 | 19:01 - Dibaca 1.33k kali
Peristiwa Daerah Diprotes Tidak Peduli Banjir Tahunan, Ini Tanggapan Eksekutif dan Legislatif Lamongan5
Massa demonstran saat berorasi di depan kantor DPRD Lamongan

LAMONGAN - Ratusan massa gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), aktivis pemuda desa dan masyarakat terdampak banjir bengawan jero melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Lamongan, Rabu (13/1/2021), siang.

Ratusan massa menuntut anggota DPRD Lamongan serius mengawal serius penanganan masalah banjir tahunan tersebut. 

Hal itu sebagaimana disampaikan Koordinator aksi, Yoyok Eko Prasetyo. Aktivis PMII itu menilai Pemkab Lamongan lamban dan tidak serius melakukan penanganan banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan datang.

"Kedatangan kami untuk mempertanyakan keseriusan Pemkab Lamongan dalam menangani banjir, karena pompa pembuangan baru diaktifkan ketika ada protes warga, pembersihan enceng gondok juga baru dilakukan saat sudah banjir,” teriak Yoyok dalam orasinya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan, Anshori mengaku ikut merasakan apa yang dialami masyarakat terdampak banjir. Bahkan ia juga sudah melakukan sidak ke lokasi banjir sepekan yang lalu. 

"Seminggu lalu, saya sudah mengamati dan mendesak Pemkab Lamongan. Saya juga sudah melakukan sidak dan merilis berita di beberapa media cetak, elektronik dan online. Dan memang saya temui, memang ada pendangkalan yang luar biasa di bengawan jero. Selain itu juga masalah lebatnya enceng gondok yang menghambat aliran air," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra ini.

Anshori meminta Pemkab Lamongan segera hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mendirikan posko kesehatan dan penanganan banjir.

"Proses penyaluran sembako untuk warga yang rumahnya terendam banjir juga harus dipercepat, pembersihan enceng gondok untuk transportasi air juga harus segera diselesaikan dengan mesin dan juga gotong royong antar elemen masyarakat, TNI, Polri dan relawan," tegasnya

Saat ini, ungkap Anshori, jalur darat sudah tidak bisa di lewati alat transportasi darat, sehingga roda ekonomi lumpuh total dan banyak yang terisolir akibat banjir.

“Alhamdulillah pemerintah daerah sudah merespon yakni menurunkan alat berat (Backhoe Amphibi) pembersih enceng gondok yang dimulai dari sungai Pasi Kecamatan Glagah dan akan sampai ke kali Pucangro," ungkap Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan ini.

Anshori berharap, Pemkab Lamongan ke depan harus mempunyai target pengerukan sungai bengawan jero secara berkelanjutan, selain itu juga harus meninggikan jalan, menambah jumlah pompa, memberikan bantuan benih bagi petambak yang gagal panen dan menambah anggaran normalisasi waduk, rawa, embung dan saluran irigasi yang setiap tahun sudah di laksanakan.

“Penyelesaian banjir bengawan jero ini penting karena banyak merugikan masyarakat, petani tambak gagal panen, ekonomi lumpuh, infrastruktur jalan rusak dan jelasnya tiap tahun kerugiannya puluhan milyar," tuturnya

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air, Muhammad Jufri mengungkapkan, tahun depan proses normalisasi bengawan jero akan lebih mudah, karena adanya aturan pemerintah pusat.

"Melalui Perpres nomor 80 Tahun 2019. Tahun depan Kabupaten Lamongan akan mendapat anggaran sekitar Rp. 1,5 Triliun dari pusat. Sedangkan anggaran untuk bengawan jero sekitar Rp. 250 Miliar,” terangnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya