SUARA INDONESIA

Kades Suco Jember Ternyata Seorang Pendekar

Imam Hairon - 27 January 2021 | 19:01 - Dibaca 3.98k kali
Peristiwa Daerah Kades Suco Jember Ternyata Seorang Pendekar
(Kiri) Taufik Hidayat (47) Kepala Desa Suco, saat memperagakan jurus bersama Ketua Ranting Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur,Rabu (27/01/2021).

JEMBER - Taufik Hidayat (47) Kepala Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur ternyata pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Hal itu terbukti, saat dirinya memperagakan gerak jurus dan senam saat turut serta dalam latihan bersama di Rayon Suco, Rabu (27/01/2021).

Tidak hanya itu, kades yang sudah berusia hampir 50 tahun ini juga sudah berseragam sakral lengkap dengan mori putih, menandakan dirinya sudah purna, melalui berbagai ujian tingkatan di perguruan itu.

Dengan bersemangat dirinya menceritakan, awal mula ikut PSHT karena kagum dengan rasa persaudaraan dan kekompakannya.

"Saya tidak ada yang menyuruh gabung di PSHT, saya diam-diam mengevaluasi, saya pelajari, ternyata di PSHT itu luar biasa," akui dia.

Alumni Pondok Pesantren Darul Hikmah, Ajung Kalisat ini mengaku tidak rugi ikut perguruan asli Kota Madiun ini.

"Tidak rugi, justru harus bersyukur. Banyak dulur dimana-mana," sebutnya.

Terkait bela diri yang ia pelajari, pria lulusan SMAN 3 Jember ini sampai saat ini terus belajar.

"Kalau seperti saya ini bukan lagi jurus dan gerak. Tapi, bagaimana saya belajar tentang bagaimana dekat dengan ALLAH dan sangu mati. Di SH ini saya temukan," bebernya.

Kendati begitu, ada tantangan bagi saya saat menjalani sebagai siswa hingga warga.

"Bagaimana saya pintar membagi waktu. Kapan saya bisa jadi kades sebagai pelayan rakyat, kapan saya jadi siswa di PSHT ini," lugas Taufik.

Sementara Ketua Ranting Mumbulsari, Bagus Subiantoro mengaku kagum dengan kemauan keras Kades Suco (Taufik Hidayat) untuk menjadi Warga PSHT.

"Beliau kemauannya untuk belajar di PSHT sangat tinggi. Mungkin itu yang mengantarkannya bisa menjadi warga," akui Bagus.

Bagus kembali menjelaskan, untuk PSHT Ranting Mumbulsari, banyak perangkat desa sudah purna dan sah menjadi warga.

"Suco sendiri perangkat mayoritas Warga PSHT. Mulai dari RT, perangkat dan dokternya. Pokoknya PSHT itu multi profesi," sebutnya.

"Sekarang berpikir logika, andai PSHT mengajarkan kekerasan dan arogansi, siapa yang mau ikut ini buktinya semakin pesat," imbuhnya.

Diakhir komentarnya Bagus mempertegas, jika ada masyarakat yang beranggapan negatif terhadap PSHT, karena mereka tidak tahu dan tidak paham saja.

"Andai ada sebagian masyarakat melihat anggota PSHT itu tawuran, itu adalah ulah oknum. Andai masih ada masyarakat yang menilai negatif, itu karena mereka tidak tahu dan tidak paham apa itu PSHT. Coba masuk ikuti dan pelajari, baru komentar," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya