BONDOWOSO - Hasil pengelolaan Cafe Java Ijen Raung binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, pemasukannya 'tidak jelas' pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Bondowoso.
Pasalnya, Ida Kurnia Theolita, Kepala Bidang (Kabid) Usaha Perdagangan dan Pengembangan Ekspor Diskoperindag Bondowoso tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi soal kontribusi pengelolaan Cafe Java Ijen Raung oleh media, Kamis (4/2/2021).
Lebih lanjut, Ida Kurnia juga tidak memberikan jawaban ditanya soal besaran dana APBD Bondowoso yang digunakan untuk membiayai pengelolaan Cafe Java Ijen Raung.
Tidak hanya itu, terkait dengan mengkrak atau tidak beroperasinya Cafe Java Ijen Raung yang lokasinya Cafe itu bersebelahan dengan studio Radio Mahardika FM di Alun-alun RBA Bondowoso, Kadis dan Kabid Perdagangan Diskoperindag Bondowoso silang pendapat saat dikonfirmasi.
Saat ditanya oleh media, Sigit Purnomo, Kepala Diskoperindag Bondowoso mengaku, Cafe Java Ijen Raung berhenti beroperasi karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Masih suasana Covid-19," jawab Sigit saat ditanya kenapa Cafe Java Ijen Raung tutup.
Sementara Kabid Perdagangan, Ida Kurnia Teolita justru menyebut Cafe Java Ijen Raung setiap harinya tetap beroperasi. Hanya saja, lanjutnya, Rabu (3/2/2021) kemarin seluruh petugas Cafe kebetulan sedang ada rapat di Kantor Diskoperindag. Sehingga harus meninggalkan Cafe dalam keadaan kosong.
"Buka, cuma tadi dikumpulkan di Kantor. Ada pengarahan," paparnya.
Keduanya sama-sama tidak bisa memberikan keterangan banyak. Sigit mengatakan sedang sibuk karena ada rapat penting. Sementara Teolita menolak ditelefon karena sedang sakit.
Telah diberitakan sebelumnya, Cafe Java Ijen Raung binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso mengkrak tidak beroperasi.
Cafe yang bersebelahan dengan studio Radio Mahardika FM itu kini pintu gerbangnya terkunci dengan rapat, sejumlah fasilitas juga sudah terlihat rusak.
Pak Izam, warga asal Kecamatan Pujer, yang sering berada di Studio Radio Mahardika, mengatakan, sudah lama cafe tersebut tidak beroperasi alias mangkrak.
"Saya tiap hari lewat depan Cafe itu hampir setiap pagi, pas pergi bekerja. Tidak pernah buka, paling hanya ada satu motor di dalam. Tapi gak buka," papar Pak Izam," Rabu (3/2/2021).
Lebih lanjut, Pak Izam menuturkan, kondisi cafe tersebut memang terlihat seperti tidak terawat dan fasilitas yang ada sudah rusak, seperti meja payung dan gazebo Cafe.
Tidak hanya itu, lanjut Pak Izam, Hampir diseluruh bagian sisi-sisinya dipenuhi dengan sampah daun dan ranting pohon yang menumpuk berserakan.
" Seperti kios tempat untuk memesan aneka minuman dan makanan juga sudah tertutup rapat," paparnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : |
Komentar & Reaksi