TUBAN - Puluhan warga Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban yang merasa di rugikan oleh adanya aktivitas perusahaan peternakan PT Bromax , ramai-ramai mendatangi Kantor Balai Desa setempat, Rabu, (10/02/2021).
Warga mengeluhkan adanya tanggul jalan yang dibangun oleh perusahaan yang mengakibatkan banjir di persawahan petani, sehingga tanah tergerus dan petani terancam gagal panen.
Mbah Kamsiyo (79), Warga Desa Sumurjalak mengaku, pembangunan tanggul ini untuk menghindari adanya pipa gas milik Mobil Cepu Ltd (MCL). Tanggul ini membuat laju air dari barat ke timur terhambat, yang sebelum ada tanggul air bisa mengalir.
"Semenjak ada PT Bromax ini, sawah saya kena banjir, sampai tanahnya itu tergerus satu meter dan hasil panen juga merugi setiap tahun," keluh Mbah Kamsiyo kepada suaraindonesia.co.id.
Lebih lanjut, Mbah Kamisyo mengatakan, bahwa dirinya sudah puluhan kali mendatangi kantor desa setempat maupun langsung ke PT Bromax tetapi tidak ada tanggapan yang serius terkait dampaknya.
"Saya itu ke kantor desa sudah gak bisa di hitung lagi, untuk mengadu soal tanah sawah yang tergerus ini. Tahun lalu juga ada pertemuan, janjinya akan di perbaiki bulan sebelas tahun 2020, tapi sampai bulan dua tahun 2021 gak ada perbaikan sama sekali. Kami petani yang buta huruf ini seakan di buat permainan perusahaan," ketusnya.
Masyarakat juga kecewa selama ini tidak pernah di libatkan dalam proses Amdal. Dan juga sawah yang biasanya bisa ditanami padi, untuk saat ini hanya jagung yang bisa di tanam. Itupun jagung sulit tumbuh, dan saat mulai pemupukan tidak bisa di lakukan karena adanya banjir.
"Biasanya saya panen itu bisa 3 ton jagung, hari ini cuma bisa 3 kwintal saja dan saya tidak bisa tanam padi. Semoga pihak perusahaan ada itikad baik untuk mengembalikan yang dulu baik, sekarang juga baik. Kalaupun tidak ada itikad baik, kami bersama masyarakat lain akan menempuh jalur hukum melalui kuasa hukum kami, Vivi dan Khafaz," terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumurjalak, Jinawan mengatakan, hari sudah di lakukan musyawarah antara Pemerintah Desa, PT Bromax, dan Masyarakat yang di dampingi kuasa hukumnya.
"Hasil pertemuan hari ini adalah intinya tidak memberatkan PT Bromax dan tidak memberatkan masyarakat. Masyarakat bisa panen seperti semula dan dalam pembangunan Bromax juga tidak mengakibatkan gagal panen bagi petani terdampak," kata Jinawan.
Ia menambahkan, pihak perusahaan berkomitmen akan melakukan perbaikan melalui surat pernyataan yang di tanda tangani oleh pihak perwakilan PT Bromax, perwakilan masyarakat, dan pemerintah desa.
"Komitmen tertulisnya pengerjaan akan di lakukan pertengahan bulan Febuari sampai akhir maret. Mohon doanya saja, semoga ini bisa terealisasi tidak hanya janji saja," pungkasnya.
Dilokasi ini, tim suaraindonesia.co.id mencoba mengkonfirmasi pihak penanggung jawab atau management dari PT Bromax, yang diketahui bernama Puluh, akan tetapi pihaknya menolak diwawancarai. Bahkan, awak media yang hadir juga sempat bersitegang dengan pihak keamanan dan Sekretaris Desa setempat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi