KENDAL - Untuk menekan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Pemkab Kendal membuka Balai Latihan Kerja (BLK) yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Aula BLK Disnaker Kendal.
Pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi angkatan pertama akan dimulai pada 5 Maret dan berkahir 17 April 2021 yang digelar di Aula BLK Disnaker Kendal.
Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, saat acara pembukaan pelatihan berbasis kompetensi angkatan pertama ini mengatakan, angka penganguran di Kendal, saat ini mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya.
“Angka pengangguran saat ini mencapai 6,7 persen. Sedangkan di bulan kemarin mencapai 6,3 persen. Untuk itu Pemkab Kendal membuka BLK melalui Disnaker Kendal dengan harapan bisa menekan angka pengangguran dan juga bisa mengentaskan angka kemiskinan yang ada di Kendal,” kata Basuki.
Pihaknya akan memaksimalkan pelaksaan pelatihan yang ada di BLK Kendal tersebut, lanjut Basuki, pihaknya juga berencana akan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta agar ketika selesai atau lulus dari pelatihan itu mereka bisa langsung di gunakan atau disalurkan ke pihak-pihak swasta itu.
“Kita harus gunakan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, baik dari gurunya maupun peralatannya, supaya pelaksaan pelatihan ini berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Basuki menyampaikan bahwa, ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan pengangguran yang ada di Kendal.
“Harapan saya, ini menjadi langkah awal dalam ke-Pemerintahan kami dalam mensejahterakan masyarakat Kendal, dan pembangunan Kendal yang lebih baik lagi, dan bisa bersaing dengan yang lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD BLK Kabupaten Kendal, Jati Pramono, mengatakan, alokasi anggaran pelatihan ini dari ABPN sebanyak 7 paket dan dari APBD sebanyak 5 paket dari sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).
“Untuk tahun ini, diangkatan pertama ada 3 jurusan yakni, tata rias, teknis sepeda motor, teknis las, untuk angkatan kedua juga sama dengan angkatan pertama yaitu ada 3 jurusan yang sama juga dengan jurusan angakatan pertama,” paparnya.
Ia melanjutkan, jangka waktu pelatihan hanya 43 hari saja dan jumlah orang yang ikut pelatihan ada 48.
“48 peserta itu dibagi menjadi 3 kelas. Satu kelas ada 16 orang, dan dalam pelaksanaan worshop hanya diikuti 8 orang saja, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (Zamroni).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : |
Komentar & Reaksi