SUARA INDONESIA

Kantor Distrik Kosong, Bupati Piter Gusbager Geram

Mustakim Ali - 09 March 2021 | 20:03 - Dibaca 1.64k kali
Peristiwa Daerah Kantor Distrik Kosong, Bupati Piter Gusbager Geram
Tampak luar kantor distrik Arso Timur yang terlihat seperti bangun kososng
KEEROM - Setelah dilantik Gubernur Lukas Enembe beberapa waktu lalu, Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager langsung turun lapangan. Ia memantau aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemkab Keerom.

Namun mantan Wabup Keerom itu, geram ketika melihat kantor Distrik Arso Timur tampak terbengkalai atau tidak ada aktivitas saat dirinya melakukan sidak, Selasa (09/03/2021).

Tiba di kantor Distrik Arso Timur, Bupati Piter Gusbager yang didampingi Ketua I DPRD Keerom, H. Syahabuddin dan Wakil Ketua Komisi B DPRD Keerom, Leonardus Abar beserta rombongan mendapatkan pemandangan yang yang tidak bisa.

Pasalnya kantor distrik Arso Timur dalam keadaan sepi tak berpenghuni, bahkan terlihat rumput di sekeliling kantor sangat tinggi sementara bagian dalam kantor kosong dan berdebu seperti tidak ada aktivitas.

Hal yang sama pula pada beberapa rumah dinas distrik yang berada dibelakang kantro distrik nampak sepi tanpa penghuni. 

Kondisinya pun nyaris sama, tak trerawat dan tak digunakan. Bupati dan rombongan pun berkeliling kantor untuk melihat kondisi tersebut.

Dalam kesempatannya Bupati Keerom, Piter Gusbager mengakui sangat prihatin dengan kondisi tersebut.

"Hari ini saya lakukan sidak di kantor distrik arso timur yang berada di tapal batas RI-PNG. Sidak ini saya lakukan berdasarkan laporan masyarakat yang beberapa bulan terakhir menyebutkan bahwa kantor distrik tidak ada aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat," ujar Piter Gusbager.

Hal ini juga diakuinya ada dalam rekaman memori jabatan, dimana aktivitas di arso timur sudah tidak berjalan dalam 2-3 tahun terakhir.

"Sebagai pimpinan daerah saya datang dan saksikan langsung kondisi terkini, kantor ini sudah jadi hutan, ini sama sekali bertentangan dengan visi dan misi kita yakni melayani dan dekat dengan rakyat," tegasnya.

Menurut Piter Gusbager pemerintahan distrik adalah satu perpanjangan tangan Pemkab, ada tugas yang sudah diberikan kepada kadistrik dan masyarakat akan rasakan itu. Dengan fakta dalam kunjungan kali ini maka sebagai pimpinan daerah dirinya akan ambil sikap atau beberapa keputusan.

"Pertama, saya akan lakukan evaluasi dan akan memanggil Kadistrik segera. Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Dengan evaluasi, saya harap distrik ini bisa kembali beraktivitas dan pelayanana pemerintahan dan pelayanan umum kepada masyarakat bisa berjalan lagi," paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Keerom, H. Syahabuddin mengemukakan apresiasinya atas Sidak yang dilakukan Bupati Keerom itu.

"Hari ini Bapak Bupati langsung turun dan mengajak saya untuk melihat kondisi distrik arso timur dan tentu kami sangat perihatin ketika melihat kondisi yang ada saat ini. Dan ini langkah Bupati yang patut diapresiasi," tutur Syahabuddin.

Lanjut Syahabuddin, dengan melihat kondisi yang ada tentu Bupati Keerom akan mengambil langkah selanjutnya agar semangat perubahan di lingkungan Pemkab Keerom tidak dicederai dengan kondisi pelayanan seperti ini.

 ‘’Saya kira atas kondisi ini, Beliau pasti akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, dan menurut saya hal itu juga menjadi keinginan dan aspirasi masyarakat Keerom selama ini. Cara-cara mengambil langkah cepat dengan Sidak dan langkah sesuai kebutuhan misalnya masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan diharapkan akan memacu keadaan yang lebih baik kedepannya,’’ pungkasnya.

 Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua Komisi B DPRD Keerom, Leonardus Abar sebagai wakil rakyat yang berasaal dari dapil I dirinya merasa kecewa atas kondisi kantor distrik Arso Timur yang sepi dan bisa dikatakan tak ada kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

"Kita saksikan hari ini ada bangunan kosong, tak ada kegiatan pemerintahan dan pelayanan padahal masyarakat tidak mengharapkan seperti ini. Kalau kadistrik dan kepala kampung tidak ada ditempat, tidak bisa salahkan mereka, karena mereka mau konsultasi ke Kadistrik, sementara kadistriknya tidak ada. Akhirnya bubar semua, maka saya harapkan agar Kadistrik yang ada harus diganti, untuk ada perbaikan bagi distrik Arso Timur,’’ tegas Leo.

Salah seorang masyarakat Arso Timur, Marius Menikir pun mengakui bahwa atas kondisi tersebut.

"Kondisi ini sudah terjadi dua tahun lamanya, Kadistrik jarang ditempat, karena beliau tidak tinggal di sini. Lebih banyak di kota, maka kami harap ada pergantian kadistrik, kalau bisa kadistrik orang arso timur biar orangnya lebih betah berada di lokasi kerjanya," harapanya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya