SUARA INDONESIA

Unik, Petani Padi di Tuban Adu Hasil Panen

M. Efendi - 10 March 2021 | 17:03 - Dibaca 4.98k kali
Peristiwa Daerah Unik, Petani Padi di Tuban Adu Hasil Panen
Foto: para petani Desa Jetak saat berkompetisi hasil terbanyak saat panen raya, (Irqam/suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Dalam rangka masa panen raya, sejumlah petani, perangkat pemerintah desa dan kecamatan gelar Lomba Panen Raya atau Adu Hasil Panen, di area persawahan Desa Jetak, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, pemenang dari lomba tersebut akan mendapatkan modal bercocok tanam untuk membeli bibit dan pupuk.

Ketua Panitia Miftahul Huda mengatakan tujuan diadakan lomba ini untuk memotivasi petani agar memperbaiki pola tanam, sedangkan untuk penilaian adu hasil panen menggunakan metode ubinan atau samping acak.

“Tujuan kita menambah greget petani untuk bisa berbenah pola tanamnya, agar dapat hasil maksimal. targetnya sepuluh ton kering,” terang Miftahul Huda kepada suaraindonesia.co.id, di lahan persawahan Desa Jetak, Rabu, (10/03/2021).

Menurutnya, secara teknis penilaian dengan cara ubinan. Kita ambil 2 Sample, ditengah dan pinggir. Luas sample 2,5 x 2,5 meter, lalu hasilnya kita rontokan dengan cara manual, dan kita timbang.

“Kedua sampling kemudian dipanen, lalu dirontokkan secara manual selanjutnya gabah dari kedua sampling ditimbang jadi satu, untuk pemenang ditentukan berdasarkan adu berat hasil panen,” ungkap Mifta sapaan akrabnya. 

Dikatakan lebih lanjut, Miftahul menambahkan setelah dilakukan penilaian secara bertahap selama delapan hari, panitia akan menentukan enam petani sebagai pemenang.

“Kategori pemenang diambil juara 1,2,3 dan Harapan 1,2,3, juara 1 diberikan kepada Sarji dengn berat sampling hasil panen 11,5 kilogram, sehingga Sarji mendapatkan hadiah modal bercocok tanam untuk membeli bibit dan pupuk,” imbuhnya.

Camat Montong, Suwoto menjelaskan, jika lomba panen raya ini sebagai upaya Pemerintah Desa Jetak untuk memotivasi petani sehingga meningkatkan hasil panen, salah satu upaya yang terus disosialisakan adalah memperbaiki pola tanam, sebab petani tradisional cenderung menanam padi secara acak hal tersebut akan mengurangi efektifitas lahan.

“ini merupakan inovasi dari Pemdes jetak untuk meningkatkan produk pertanian. Hasilnya Sembilan ton keatas. Kita harap jadi kegiatan rutin tahunan bahkan dengan lingkup lebih luas yaitu tingkat Kecamatan, dan saya berharap produksi padi terus meningkat,” ucap Camat Suwoto.

Salah satu peseta juara 1, Sarji mengungkapkan rasa kegembiraannya karena mendapatkan juara 1 dari Lomba Panen Raya.

“hasilnya keluar 11,5 kilogram, dapat uang satu juta, nanti bisa buat beli bibit dan pupuk, ya saya senang sekali,” pungkasnya. (Irq/Daf/Nang) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya