SUARA INDONESIA

Program Ngingu Domba di Purworejo Terganjal Pandemi Covid-19

Agus Sulistya - 11 March 2021 | 16:03 - Dibaca 2.08k kali
Peristiwa Daerah Program Ngingu Domba di Purworejo Terganjal Pandemi Covid-19
Suasana dialog pewarta Purworejo dengan pihak KOIN

PURWOREJO - Polemik yang terjadi dalam Program Ngingu Bareng yang dimotori oleh Koperasi Konsumen Induk UMKM Indonesia (KOIN) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendapat tanggapan dari Pembina KOIN, Reban Mirmorejo, bersama sejumlah pengurus.

Belum teralisasinya pengisian domba karena akibat belum terpenuhinya target pembangunan kandang dan seteru antara penyerta modal dan penggarap kandang akibat pandemi covid-19 dan karena miss komunikasi. 

"Ada ribuan kandang yanh sudah berdiri, tapi yang ready ditempati ada sekitar 297 kandang. Setelah diuji coba kemarin ternyata belum sempurna dan belum layak sehingga perlu perbaikan,” kata Reban dalam acara Dialog Ngingu Bareng antara Pewarta Purworejo dengan pihak KOIN di Rumah Makan Waroeng Simbok Sastro  Galsari Kecamatan Purworejo, Kabuoaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021). 

Terkait kapan realisasi pengisian, Reban belum memberikan kepastian. Namun, pihaknya menyatakan bahwa program Ngingu akan terus berjalan.

“Saya pastikan bahwa program ini harus lanjut. Soal waktu dimulainya, ya dalam waktu secepat-cepatnya,” ujarnya. 

Dijelaskan, bahwa  Program Ngingu itu telah digulirkan sejak Agustus 2019 lalu dan hingga kini telah memiliki sekitar 3.000 calon mitra, meskipun ada beberapa orang yang telah menyatakan mengundurkan diri.

Mengenai adanya kemelut antara PT MGJ dengan para Maincon dan Maincon dengan Subkon akibat belum terbayarnya kandang, Reban menyebut bahwa hal itu terjadi akibat dampak pandemi Covid-19. 

“Karena ini program pertama di Indonesia, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sejak Agustus 2019 sampai Februari 2020 sudah ada kontrak untuk pendirian kandang. Tapi Maret pandemi dan terkendala. PT MGJ tahun 2020 hampir tidak ada perbankan yang bisa mengeluarkan kredit sehingga terjadi keterlambatan pembayaran ke Maincon,” jelas Reban. 

Menyikapi adanya polemik tersebut, Reban mengaku bahwa KOIN juga sudah mengambil langkah untuk menyelamatkan keberlanjutan program, yakni dengan menegur pihak PT MGJ. Langkah selanjutnya yakni melakukan akuisisi PT MGJ ke perusahaan pemilik start up pertanian dan peternakan yang berkedudukan di Jakarta, PT Legon Pari. 

“Sekarang skema pembiayaan mulai jalan lagi. Jadi mitra tidak perlu tahu hiruk pikuknya di perusahaan, karena mitra itu tugasnya hanya ngingu, hanya merawat. Saya juga ambil langkah akuisisi agar program ini tetap jalan. Sudah MoU, tapi tanggalnya saya lupa. Sikap MGJ ga masalah,” pungkasnya. (Widarto)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV