SUARA INDONESIA

Mitra dan Subkontraktor Ngingu Domba KOIN Gruduk DPRD Purworejo

Agus Sulistya - 12 March 2021 | 15:03 - Dibaca 3.29k kali
Peristiwa Daerah Mitra dan Subkontraktor Ngingu Domba KOIN Gruduk DPRD Purworejo
Suasana mitra ngingu bareng domba saat beraudiensi dengan DPRD

PURWOREJO - Puluhan warga yang menjadi calon mitra dan Subkontraktor pembangunan kandang Program Ngingu Domba yang dimotori oleh Koperasi Konsumen Induk UMKM Indonesia (KOIN) mendatangi kantor DPRD Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (12/3/2021).

Kedatangan mereka guna menanyakan kejelasan tindak lanjut Program Ngingu Domba. Sekitar empat puluhan calon mitra dari berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Purworejo, menggelar audiensi bersama DPRD.

Hadir dalam audiensi itu Anggota DPRD, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (PPKP) Purworejo, Dinas KUKMP,  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Purworejo dan Kepala KOIN Cabang Purworejo, Moh Ali Rif’an.

Hadianto selaku koordinator mitra Kecamatan Grabag mengatakan, kedatangan mereka ke DPRD guna menanyakan kepastian Program Ngingu Domba yang hingga kini belum ada kepastian kapan teralisasi, baik pengisian domba, pasokan bibit dan pakan serta status kepemilikan kandang yang sudah terbangun hingga sertifikat tanah yang dijaminkan.

“Sudah beberapa kali kami melakukan audiensi, baik dengan pihak KOIN maupun MGJ selaku penyerta modal KOIN, tapi jawabannya tak pernah ada kepastian dan hanya dijanji-janjikan sejak dulu,” ujar Hadianto. 

Hadianto mengaku malu karena banyak mitra selalu menuntut kejelasan ke darinya. 

“Sebenarnya program ini baik, tapi hanya sosialisasinya yang manis, sedangkan sampai sekarang tidak ada realisasi. Kecewa saya,” katanya. 

Sementara itu, Moh Ali Rif’an Kepala KOIN Cabang Purworejo menjelaskan, bahwa sejak program bergulir pada Agustus 2019 lalu, KOIN terus bekerja dan sampai saat ini kandang yang sudah berdiri sempurna ada 369 unit, sedangkan yang belum sempurna ada sekitar 300 unit. 

“Untuk jumlah mitra yang sudah melakukan perjanjian ada 1.776 orang dengan jumlah kandang 7.771 unit,” jelasnya. 

Kemudian lanjutnya, untuk urusan  pendirian dan pengisian kandang mutlak tanggung jawab penyerta modal, yakni PT MGJ, karena KOIN dalam program Ngingu hanya sebagai operator.

"Untuk membangun kandang, isi domba dan pakan, itu penyerta modal. KOIN hanya sebagai operator nantinya setelah domba terisi," ungkapnya.

Rif'an menambahkan, terkait waktu pengisian domba, pihaknya menyebut bahwa selama ini sudah ada beberapa sudah diisi, tapi banyak kendala dan akhirnya domba yang belum terbayar itu diambil kembali suplier. 
Mengenai adanya kerugian atas tanah kontrak atau sewa milik mitra, KOIN tidak bertanggung jawab. 

“Kita dari KOIN tidak tahu menahu, yang penting dokumen yang masuk itu jelas. Di MoU dijelaskan bahwa kontrak mitra dengan KOIN mulai pengisian, Jadi itu risiko bisnis mitra,” imbuhnya.

Bahwa untuk menyelematkan program, KOIN telah melakukan langkah akuisisi PT MGJ ke PT Legon Pari. Karena itu, saat ini tanggung jawab pengisian dan penentuan waktunya sepenuhnya pada PT Legon Pari.

“Sekarang yang tanggung jawab sepenuhnya PT Legon. Tadi sebelum kesini saya menelepon Penyerta modal, baru memastikan bawah bulan depan sudah mulai pengisian,” pungkasnya. (Widarto)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV