NGAWI - Fenomena berupa pemasangan papan bertuliskan kritikan terhadap kondisi jalan rusak yang terjadi di wilayah Kabupaten Ngawi terus bertambah, Minggu (14/3/2021).
Disepanjang jalan raya Ngawi - Jogorogo saja, terdapat lebih dari 10 papan tulisan mengkritik kondisi jalan rusak yang terpasang di pinggir jalan.
Tak hanya mengkritik melalui media sosial (medsos), warga juga melampiaskan kritikan terhadap kondisi jalan rusak di Kabupaten Ngawi dengan menuliskan kata unik yang menarik perhatian para pengendara saat melewati jalan rusak tersebut.
Seperti di jalan raya Ngawi - Jogorogo masuk Desa Jururejo, Dusun Madiasri. Papan besar bertuliskan "Wahai Pejabat Buka Hatimu, Apa Nunggu Korban Dulu" terlihat sangat jelas di sebelah kiri jalan jika dari arah utara menuju ke selatan.
Ada juga diperbatasan Ngawi - Paron, papan tanda jalan rusak milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dicoret dengan menggunakan Cat Semprot (pilok) bertuliskan "Ngerti! yang Kami butuhkan Solusi".
Lebih unik dan lucu papan tulisan kritikan terhadap jalan rusak ditemukan di jalan raya masuk Desa Gentong, papan tersebut bertuliskan "Jalan Ada Perbaikan Tapi Bo'ong", ada lagi papan bertuliskan "Selamat Datang di Wisata Jeglongan sewu".
Adanya fenomena gerakan aksi memasang papan mengkritik jalan rusak di Kabupaten Ngawi bisa dimungkinkan bertambah, mengingat jalan rusak terus menjadi sorotan masyarakat Ngawi dan hingga berita ini diturunkan belum terlihat ada perbaikan sama sekali.
"Semoga jalan yang rusak ini segera diperbaiki, agar tidak menimbulkan korban jiwa," ucap pedagang sayur asal Kendal yang biasa berdagang di pasar Paron dan pasar Beran Ngawi.
Dari data yang berhasil dihimpun awak media melalui DPUPR, tercatat jalan di Kabupaten Ngawi ada 84,99 kilometer jalan dengan kondisi rusak berat, 329, 74 kilometer rusak sedang, dan 143, 74 kilometer dalam kondisi rusak ringan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : |
Komentar & Reaksi