KUTAI TIMUR - Diduga limbah cair dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di Desa Persiapan Miau Baru Utara, Kecamatan Kongbeng dialirkan ke salah satu parit yang menuju ke salah satu anak Sungai Sintiang yang bermuara ke Sungai Wahau.
Dugaan tersebut menyeruak setelah beberapa warga yang hendak memancing menemukan adanya ikan yang mati dan air parit berwarna keruh dan berbau busuk mengalir melalui parit perusahaan yang terkoneksi dengan anak Sungai Sintiang.
Salah seorang warga yang berhasil dikonfirmasi oleh suaraindonesia.co.id juga secara langsung menunjukkan lokasi parit yang diduga digunakan oleh perusahaan tersebut untuk mengalirkan limbah cair.
"Parit ini terkoneksi dengan parit di seberang jalan yang mengarah ke anak Sungai Sintiang, bisa dilihat sendiri beberapa jenis ikan di parit yang terkoneksi tersebut juga nampak mati, baunya pun menyengat"ujar warga yang enggan namanya disebutkan itu sambil menunjukkan ikan predator jenis gabus (Channa striata) yang berukuran panjang sekira 15-17 centimeter, sepat rawa (Trichopodus trichopterus) yang nampak mati dan mengambang di aliran parit tersebut. Minggu (04/04/2021).
Dikonfirmasi terpisah terkait adanya dugaan pencemaran lingkungan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutim H. Wijaya Effendi melalui Dewi selaku PPLHD menuturkan bahwa tim dari DLH Kutim akan turun langsung meninjau lokasi tersebut untuk melakukan pengecekan atas dugaan pencemaran tersebut.
"Besok kami akan turun ke lokasi tersebut untuk melakukan pengecekan, jika terbukti benar maka akan kami berikan sanksi tegas," jelasnya.
Untuk diketahui, dalam penelusuran yang dilakukan oleh suaraindonesia.co.id di lokasi kejadian juga ditemukan adanya sejenis pompa air yang tersambung dengan selang panjang melintang di parit perusahaan yang berbau menyengat yang diduga terkoneksi langsung dengan kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan yang berada tak jauh dan terletak tepat di dataran yang lebih tinggi dari parit tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak management PKS meski telah berulangkali dihubungi via telpon dan juga aplikasi pesan instant belum juga memberikan respon ataupun klarifikasi terkait dugaan tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Eki Adi Nugraha |
Komentar & Reaksi