BONDOWOSO - Sudah hampir terjadi di setiap tahunnya, ketika memasuki momentum penting, seperti bulan Ramadhan misalnya, di Bondowoso sering mengalami kelangkaan gas Elpiji 3 kg.
Tak hanya barangnya yang langka, namun harganya juga mencekik golongan menengah kebawah.
Kalaupun ada harganya meroket dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 16 ribu menjadi Rp 28 ribu sampai 30 ribu.
Hal itu sebagaimana diutarakan oleh Masrurah (27) Warga Desa Padasan, Kecamatan Pujer, ia mengaku sangat susah mencari tabung gas ukuran 3 kg di lingkungannya.
"Kami sudah keliling di toko-toko di desa kami, tapi tidak ada," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Dia menyampaikan, peristiwa semacam ini hampir terjadi setiap tahunya di Kabupaten Bondowoso di kala sudah memasuki bulan Ramadhan.
Pihaknya berharap, pemerintah hadir memberikan solusi terhadap persoalan yang terjadi soal kelangkaan gas Elpiji ukuran 3 kg
"Jika memang ada sebuah permainan, maka pemain-pemainnya ini yang membuat gas 3 kg langka harus ditindak tegas," tuturnya.
Sementara, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat, lewat keterangan rilis tertulisnya, mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) bersama pihak terkait akan melakukan tindakan hukum terhadap oknum/spekulan yang melakukan penimbunan Elpiji 3 kg.
"Apabila ditemukan agen yang melakukan kecurangan akan dikenakan sanksi hingga pencabutan izin usaha," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk memastikan ketersediaan Elpiji 3 kg selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Daerah akan melakukan tinjauan lokasi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pendistribusian Elpiji 3 kg berjalan lancar.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Bahrullah |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi