TUBAN - Kementrian Sosial (Kemensos) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tuban kembali menyalurkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara serentak di 20 Kecamatan di Kabupaten Tuban.
Penyaluran beras BPNT berstandar premium yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Jenu ini juga dipantau langsung oleh tim dari Dinsos Tuban beserta Forkopimca Jenu, dan disaksikan langsung oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta para penyalur atau agen e-Warong, Senin (10/05/2021).
Kepala Bidang Pengembangan, Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos PPPA Tuban, Rita Zahara Afrianti mengatakan, untuk tetap menjaga kualitas komoditi, pengecekan beras ini dilakukan secara ketat dan dengan sistem acak.
"Untuk kualitas beras BPNT bulan Mei sudah bagus. Sama seperti bulan-bulan sebelumnya," ucap Rita Zahara kepada suaraindonesia.co.id usai pengecekan beras bersama di Pendopo Kecamatan Jenu.
Kendati hasil pengecekan komoditi bansos tersebut berkualitas bagus, dirinya tetap mengingatkan kepada TKSK dan agar tetap selektif dalam menerima pengiriman beras.
"Kami minta, komoditi yang disalurkan ini harus benar-benar dicek kembali sebelum sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat, jangan sampai setelah dikirim ternyata tidak sesuai dengan yang dilihat disini," tegasnya.
Di tempat yang sama, TKSK Jenu, Imron menjelaskan, kebanyakan para agen masih belum berani order sesuai dengan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mencapai 2.485 penerima. Hal ini dikarenakan, sejak dua bulan terakhir terjadi pengurangan jumlah KPM.
"Dari bulan Maret lalu kan masih ada perbaikan data kependudukan dari Kemensos, jadi ada pengurangan penerima. Makannya, kami belum berani orderkan semuanya," ujarnya.
Ia juga mengaku bahwa, untuk pendistribusian sekaligus kualitas komoditi beras bansos menjelang perataan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah tersebut masih tetap sama seperti bulan sebelumnya, yakni berkualitas bagus.
"Alhamdulillah selama ini tidak pernah ada keluhan dari warga. Sekarang berasnya juga sangat bagus dan sudah layak dikonsumsi," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan agen e-warong Kecamatan Jenu, Abdul Malik mengaku bahwa penyaluran komoditi pangan ini sudah sangat sesuai standar, yakni patahan beras maksimal 10 persen.
"Standar beras memang sudah ditentukan oleh Dinsos Tuban berkualitas premium. Tentu saat pengecekan tadi kita merasa puas," katanya.
Ia juga menekankan kepada seluruh KPM agar berani menyampaikan kepada agen selalu penyalur program sosial ini apabila mendapati beras yang diterimanya tidak memenuhi standar.
"Kami berharap kepada suplier agar tetap menjaga kualitas beras hingga ketangan KPM, seperti halnya waktu pengecekan di Kecamatan," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi