SITUBONDO - Kendala yang dihadapi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Situbondo tidak bisa mengirim atlit sebanyak 8 atlit sesuai kuota Peparprov Jawa Timur, karena belum ada pembinaan rutin bagi atlit baru dan kendala biaya untuk mendapatkan surat keterangan dr psikolog untuk atlit downsyndrom dan atlit mental, Jumat (14/5/2021).
“Untuk menghadapi Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur I Tahun 2021 (Peparprov Jatim I/2021) yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Jawa Timur Menuju Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2021 (Peparnas XVI/2021), Kontingen NPCI Kabupaten Situbondo hanya bisa mengirim 3 atlit dan 2 offisial,” jelas Luluk Ariyantiny atlit kursi roda putri.
Untuk mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur I Tahun 2021 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 24 Mei 2021 di Surabaya, kata Luluk Ariyantiny, NPCI Kabupaten Situbondo harus mencari dana talangan untuk berangkat ke Peparprov Jatim.
“Ini saja kami harus mencari dana talangan untuk beranhkat ke Peparprov Jatim,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luluk Ariyantiny menjelaskan bahwa, keberangkatan 3 atlit NPCI Kabupaten Situbondo mengikuti pertandingan Peparprov Jatim I 2021 ini, untuk mengikuti seleksi Peparnas Papua 2021.
“Semoga atlit Situbondo dapat mewakili Propinsi Jawa Timur mengikuti Peparnas Papua, khususnya dari Cabor Tenis Meja yang menjadi andalan Situbondo dan NPCI Jatim,” harap Luluk.
Adapun nama atlit NPCI Kabupaten Situbondo yang akan bertarung pada Peparprov Jatim I 2021 antara lain, Luluk Ariyantiny altlit Daksa Kaki Cabor tenis meja putri, Dodik Saputro, atlit Tuna Rungu Cabor Tenis Meja putra dan Vendy Firdiansyah Atlit Tuna Rungu Wicara Cabor Atletik.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Syamsuri |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi