SITUBONDO - Medy Purwanto Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri (KALDN) Kementrian Perhubungan RI, Saikudin Kabid Laut ASDP dan Andy Amran kepala KSOP kelas IV Panarukan, Satgas Covid-19 Kecamatan Jangkar, TNI Polri, dan pihak-pihak terkait lainnya, pantau Kedatangan Santri di Pelabuhan Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jumat (21/5/2021).
Santri dan santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo yang datang dari Kepulaan Sepudi, Raas, Kangen, Masalembu, Kabupaten Sumenep tersebut diangkut secara bertahap menggunakan KM Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 39, KM Sabuk Nusantara 99 dan KMP Dharma Kartika.
Keterangan yang disampaikan Medy Purwanto Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kementrian Perhubungan RI menjelaskan bahwa, kedatangan santri dari Kepulaan di Kabupaten Sumenep menggunakan KM Sabuk Nusantara 92, 39 dan 99.
"Sebelumnya Kepala KSOP Panarukan sudah melakukan koordinasi dengan pihak kami tentang kepulangan santri dan meminta bantuan agar ada kapal untuk mengangkut santri. Selain itu, atas masukan Direktur Hublala Kementrian Perhubungan RI Capt Antoni Arif Priyadi yang telah melakukan pemantauan di Pelabuhan Jangkar," jelas Medy Purwanto.
Lebih lanjut, Medy menjelaskan bahwa, kedatangan santri sudah sesuai dengan Protokol Kesehatan Covid-19, seperti pakai masker bagi jarak dan di tes suhu badannya.
"Alhamdulillah santri datang dengan selamat dan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Panarukan, Andy Amran mengatakan, kedatangan santri yang menggunakan 3 KM Sabuk Nusantara sebanyak 835 santri dan Santriwati.
"Semua santri dibekali dengan hasil rapid tes negatif dari asalnya masing-masing," kata Andy Amran.
Tak hanya itu yang disampaikan Andy Amran. Namun, dia juga mengucapkan terima kasih kepada Satgas Covid-19 Kecamatan Jangkar, TNI, Polri dan pihak pihak terkait yang telah bekerjasama melakukan pengamanan kedatangan santri.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi