BOJONEGORO - Kota minyak per tanggal 30 Mei 2020, tepatnya pukul 2 dini hari menempati urutan kedua se-Jatim (Jawa Timur) terkait pemutakhiran data berbasis SDGs (Suistanable Development Goals) yang termasuk program baru dari Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi).
Lebih lanjut, Machmuddin Kepala DPMD (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) sampaikan, bila instrumen penilaian di SDGs lebih mendetail serta mencakup semua lini dari individu, keluarga, warga dan desa.
"Dari hasil pemutakhiran data tersebut, nantinya dapat bedakan antara SDGs dan IDM (Indeks Desa Membangun) yang mana sebagai sumber serta tolak ukur kebutuhan desa," ucapnya Jum'at (04/06/2021).
Diungkapkan, jika status Desa Mandiri untuk tahun 2021 alami suatu peningkatan. Jika pada tahun 2020 baru terdapat 38 Desa Mandiri, sekarang ada penambahan sebanyak 65 desa. Sekarang berjumlah 103 Desa Mandiri.
"Lebih detailnya, sari 439 desa terbagi diantaranya 103 desa mandiri, 254 desa maju dan 62 desa berkembang," bebernya.
Kepala DPMD sangat berharap, terkait database kiranya dipelihara serta dikembangkan dengan baik. Karena, data tersebut bisa dimanfaatkan oleh desa guna dorong program pembangunan lebih baik juga bermanfaat lebih.
"Meski hanya sebatas survey, tapi bila desa dapat memanfaatkan, maka akan hasilkan analisis strategis dan bermanfaat bagi Pemkab dalam melakukan program pembangunan berbasis desa," ulasnya.
Seperti diketahui, Kota Minyak ini telah tempati urutan kedua se-Jatim dengan presentase 76,17%, dari 1.30.635 jumlah penduduk, telah terselesaikan sebanyak 991.449 penduduk.
Komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan SDGs ditegaskan dalam Perpres No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan. Pendataan data ini direncanakan akan berkelanjutan sampai tahun 2030 mendatang. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi