GRESIK - Pandemi Covid-19 bukan menjadi kendala pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dan bersaing di pasar Internasional.
Buktinya, salah satu UMKM binaan Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) secara continue melakukan ekspor ke berbagai negara.
"Pada periode Januari - Juni 2021 telah mengekspor 2.160 botol sambal ke berbagai negara. Mulau New York, Virginia, Los Angeles Amerika dan Vancouver Kanada," ujar General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, Sabtu (26/6/2021).
Edy Saraya menyebut, sambal produksi Dede Satoe telah melakukan ekspor mulai tahun 2016. Hal ini membuktikan bahwa secara kualitas mampu bersaing pasar ekspor.
SIG, lanjut Edy, terus mendorong UMKM mitra binaan untuk naik level bahkan bisa go global melalui pemberian pendampingan dan pembinaan intensif mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran.
"Ini adalah komitmen Perseroan dalam mengembangkan UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Sementara pengelola Dede Satoe, Siti Fatimah mengaku mulai berproduksi sejak 2011 lalu. Bermula dari kegemaran mamasak dan coba-coba. Tak disangka, sambal buatannya banyak diminati warga. Dari situlah dirinya tergerak memasarkan lebih luas.
"Alhamdulillah, sampai sekarang terus produksi dan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," kata ibu asal Tenggilis, Surabaya tersebut.
Dalam sehari, sedikitnya membutuhkan 150 kg cabai untuk menghasilkan 700 botol terdiri dari 18 varian. Mulai dari sambal Surabaya, sambal ikan roa, sambal ikan teri, sambal ikan peda, sambal ikan jambal roti, sambal sereh, sambal ikan klotok, sambal rujak manis, sambal pecel serta sambal korek, kata Siti Fatimah.
"Alhamdulullah sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sudah ada. Sehingga produk kami sangat mudah diterima oleh masyarakat, termasuk ekspor ke beberapa negara," ungkapnya.
Selain ekspor, produk Dede Satoe sudah beredar di berbagai daerah seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Pontianak, Balikpapan, Manado, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Sorong hingga Timika.
"Ada juga di supermaket modern dan toko oleh-oleh maupun toko souvenir di beberapa bandara di Indonesia," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi