SUARA INDONESIA

Tenaga Kerja Lokal Dianggap Tak Nyambung, Warga Jenu Geram Hingga Sweeping PT TPPI Tuban

M. Efendi - 28 June 2021 | 14:06 - Dibaca 4.36k kali
Peristiwa Daerah Tenaga Kerja Lokal Dianggap Tak Nyambung, Warga Jenu Geram Hingga Sweeping PT TPPI Tuban
Warga di tiga desa ring satu PT TPPI Tuban saat menggelar aksi sweeping di PT Rekind, hingga hampir ricuh, (Irqam/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Ratusan warga dari Desa Tasikharjo, Desa Remen, dan Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban melakukan sweeping di areal perusahaan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), berada di Kecamatan Jenu, Senin (28/6/2021). 

Mereka menuntut agar PT Rekayasa Industri (Rekind) yang sedang mengerjakan pembangunan di kompleks TPPI itu mengutamakan masyarakat setempat sebagai pekerja di proyek tersebut. 

Pantauan di lokasi, warga melakukan aksi mulai pukul 07.00 WIB di depan pintu masuk TPPI, perusahaan pengolahan minyak yang nanti bakal bersinergi dengan kilang minyak PT Pertamina-Rosneft asal Rusia. Dimana pintu masuk tersebut merupakan akses keluar masuk karyawan.

Koordinator Aksi, Budi kepada awak media menyebut, aksi sweeping dilakukan karena selama ini sebagian besar karyawan di PT Rekind merupakan warga diluar ring satu atau diluar desa terdampak.

"Kita dari masyarakat yang mencari kerja menemukan banyak orang luar warga terdampak yang bekerja di perusahaan diantara dari daerah Bontang, Rembang, Kalimantan, Pati. Sementara yang tercatat baru sekitar 344 orang dan belum yang shift malam. Sedangkan warga lokal yang bekerja tidak lebih dari 30 orang," ujar Budi.

Budi menuturkan, sebelumnya sudah 2 kali diadakan pertemuan antara warga ring dengan perusahaan di Kantor Balai Desa masing-masing. Namun hingga saat ini belum ada hasil apapun, sehingga warga memilih turun aksi. 

"Sebelumnya kita melakukan 2 kali pertemuan. Tapi hingga kini kita lakukan komunikasi tidak ada hasil apapun, saya sangat kecewa. PT Rekind hanya bisa menawarkan 20 orang untuk bekerja, sedangkan sementara tuntutan warga agar 70 orang dipekerjakan," tuturnya.

Sementara itu, Community Development PT Rekind, Prasetyo menjelaskan, dari awal sudah ada kesepakatan dengan warga terdampak 3 desa yakni, Desa Tasikharjo, Remen, dan Purworejo. Bahwa tenaga kerja lokal level helper, security, driver, flagman, office boy, itu diambil dari warga ring 1.

Pengambilan pekerja tersebut memiliki persentase berbeda di setiap desa. Dimana 45 persen diambil dari Desa Tasikharjo, Desa Remen sebesar 35 persen, dan sisanya 20 persen untuk Desa Purworejo.

"Itu semua sudah kita sepakati dari awal dan itu sudah berjalan. Setiap ada Subkon yang membutuhkan pekerja, kita akan menghubungi Kepala Desa dari 3 desa tersebut. Yang masing-masing akan diwakili langsung baik dari kades atau karang taruna," jelas Prasetyo.

Dia menambahkan, PT Rekind yang bergerak di bidang konstruksi itu, jika nanti membutuhkan pekerja harus bertahap. Dan itu akan dibagi sesuai persentase dari 3 desa tersebut.

Menanggapi permintaan dari Desa Remen untuk memasukan 60-70 warganya bekerja di Subkon, ia mengaku bahwa pihak perusahaan merasa keberatan dengan mempertimbangkan budget perusahaan.

"Pertimbangan kita pekerja Subkon akan menghitung budget gaji yang harus dikeluarkan perusahaan. Sementara keperluan pengerjaan di perusahaan sendiri sudah mencapai 85 persen dan sudah hampir selesai," imbuhnya.

Terkait pekerja yang dianggap warga dari luar warga terdampak, Prasetyo menyebut bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerja yang memang sejak awal telah dibawa oleh Subkon. Dan mereka adalah pekerja organik yang telah disiapkan melalui workshop dan sudah digaji mulai dari awal pembangunan.

"Dimana jika kita menggunakan pekerja lokal pasti tidak akan nyambung. Dan itu juga harus ada standarnya khusus, seperti tukang las juga harus punya standar. Kita sudah memberikan pengertian, untuk yang punya keahlian las bisa bergabung menjadi pembantu tukang las. PT Rekind tidak ingin pekerjaan beresiko tinggi ditangani oleh pekerja yang belum berkompeten," pungkasnya.

Setelah dilakukan mediasi antara masyarakat aksi dan pihak perusahaan yang diwakili PT Rekind, pada demonstran sekira pukul 09.00 Wib kemudian membubarkan diri. (Irq/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya