SUARA INDONESIA

Terjadi Antrian dan Kerumunan Saat Vaksinasi Massal di Tuban, Bupati Lindra: Kita Akan Jemput Bola

M. Efendi - 29 June 2021 | 15:06 - Dibaca 1.36k kali
Peristiwa Daerah Terjadi Antrian dan Kerumunan Saat Vaksinasi Massal di Tuban, Bupati Lindra: Kita Akan Jemput Bola
Bupati didampingi Wakil Bupati Tuban dan Kapolres serta Dandim 0811 saat doorstop dengan awak media usai vaksinasi massal di Pemkab Tuban, (Diah/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Sudah 1 (satu) tahun lebih Indonesia diserang wabah virus Covid-19, berbagai kebijakan pemerintah sudah diterapkan termasuk protokol kesehatan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga ke tahap mikro, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga sudah dilakukan, namun hingga saat ini Pandemi Covid-19 masih belum usai.

Termasuk kebijakan vaksinasi dari Presiden Republik Indonesia 1 hari 2 juta vaksinasi mulai diterapkan. Seperti halnya di Kabupaten Tuban, sejak dilantiknya Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, prioritas program yang dikerjakan saat ini adalah vaksinasi. 

Vaksinasi yang di intruksikan Presiden RI target dalam 1 hari mencapai 2 juta vaksinasi, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai institusi seperti Polres Tuban dan Kodim 0811 Tuban, untuk mengejar target 10 ribu vaksin dalam sehari.

"Untuk menekan angka lonjakan Covid-19 salah satunya percepatan vaksinasi, sehingga target kita dalam satu hari 10.000 bisa kita laksanakan," ungkap Aditya Halindra Faridzky kepada awak media dihalaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Selasa (29/6/2021).

Lanjut, program vaksinasi dalam 1 hari mencapai target ribuan justru menimbulkan kerumunan. Seperti kasus vaksinasi di GOR Tuban dan di Rumah Sakit Dr. Koesma Tuban. Saat disinggung persoalan tersebut, Aditya Halindra Faridzky menjelaskan, pihaknya mempunyai mekanisme terbaru yaitu menjemput bola.

"Mangkanya kita jemput bola sekarang, jadi kita batasi disetiap titik, waktunya kita gilir. Misalnya, dimulai pukul 07.00 - 09.00, lalu pukul 09.00 sampai seterusnya, biar tidak terjadi kerumunan," jelas Aditya Halindra Faridzky.

Mas Bupati sapaan akrabnya juga menambahkan, antisipasi kerumunan juga sudah disiapkan Satgas Covid-19. Masyarakat yang akan melakukan kegiatan harus berkoordinasi dengan gugus tugas yang ada ditingkat desa atau kecamatan. 

"Lalu, kita tarik ketingkat pusat, jadi kalau mau ada kegiatan harus ada persetujuan dari gugus tugas, untuk menjaga kerumunan sesuai standar protokol kesehatan," imbuhnya.

Selain itu, program jemput bola vaksinasi ke wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban difokuskan untuk usia 18 tahun keatas. Dibantu oleh tim tenaga kesehatan dari rumah sakit yang ada di Tuban, disebar sesuai titik 20 kecamatan.

Kata Mas Bupati, dengan tenaga medis diharapkan cukup. Satu tim terdiri 200 orang, maka target vaksinasi 20.000 perhari bisa terlaksanakan.

Saat disinggung soal ketersediaan vaksinasi tahap 2. Lindra menjelaskan, saat ini yang terpenting vaksinasi tahap 1 untuk masyarakat Tuban selesai, jika ketersediaan untuk tahap kedua akan dijadwalkan setelah target tahap 1 usai. 

"Jika nanti ditemukan ada yang menolak, akan kita edukasi, diberi pemahaman, karena karakter masyarakat beda-beda. Disamping itu, pentingnya vaksinasi harus dilakukan untuk kekebalan tubuh mereka," pungkasnya. (Diah/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya