TUBAN - Ratusan Warga Binaan Lapas Kelas II B Tuban ikuti vaksinasi Covid-19 yang bertempat di aula Lapas Tuban. Terlihat antrian narapidana menunggu giliran untuk disuntik vaksin, banyak dari mereka yang bertato, tapi anehnya tak sedikit dari mereka justru takut akan jarum suntik.
Kepala Lapas Tuban Siswarno saat itu ikut mendampingi warga binaan yang menjalani vaksinasi juga sempat menenangkan salah satu warga binaan yang sangat takut dengan jarum suntik.
"Ini salah satu dari mereka yang takut disuntik, pakai tato tapi takut jarum," ungkap Siswarno saat menjelaskan kepada beberapa awak media sambil menenangkan salah satu warga binaannya, Sabtu (3/7/2021).
Lanjut, program vaksinasi ini perintah dari pimpinan pusat agar warga binaan juga menerima vaksin. Akhirnya kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tuban dan Puskesmas Kebonsari.
Dari 411 warga binaan yang ada di Lapas Kelas II B Tuban, tahap pertama ada sekitar 200 warga binaan dan rencana langsung selesai hari ini. Untuk tahap berikutnya, kata Siswarno akan dijadwalkan oleh Puskesmas Kebonsari.
Masih kata Siswarno, warga binaan ini sama dengan masyarakat lainnya, sehingga mereka juga sama-sama mendapatkan vaksin.
"Setelah di vaksin ini kami berharap, warga binaan kita sehat semuanya, termasuk sertifikatnya bisa digunakan ketika sudah diluar," jelas Siswarno.
Selain itu, tim medis dari Puskesmas ada 15 orang sekaligus 2 dokter juga ikut dalam vaksinasi tersebut.
Saat ditanya, vaksinasi ini ditujukan untuk napi yang dari Tuban atau luar Tuban. Siswarno menjelaskan untuk sementara NIK yang terdaftar warga Tuban. Namun, akan dijadwalkan juga untuk napi dari luar Tuban.
"Untuk vaksin tanpa terkecuali semuanya harus ikut dan meskipun bukan domisili atau KTP Tuban," tutupnya.
Sementara itu, salah satu narapidana Rohmantoko (41) asal Kerek mengatakan, dirinya sangat takut dan baru sekali ini menerima suntik.
"Takut banget saya, sampai keringat dingin. Baru sekali ini, gak pernah sebelumnya," ucap Rohmantoko marapidana dengan kasus Narkoba.
Rohmantoko juga menambahkan, dirinya tetap ikut vaksin meskipun takut karena mengikuti anjuran dari Pemerintah agar lebih sehat dan kebal dari Covid-19.
"Soal tatoan ini kan lain cerita lagi. Tato seni, kalau jarum suntik ya gitu saya takut," pungkasnya. (Diah/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi