SUARA INDONESIA

Di Masa Pandemi, Pemkab Lamongan Kembangkan Inovasi Ojek Darah Online

M Nur Ali Zulfikar - 07 July 2021 | 21:07 - Dibaca 1.26k kali
Peristiwa Daerah Di Masa Pandemi, Pemkab Lamongan Kembangkan Inovasi Ojek Darah Online
Bupati Yuhronur Efendi, didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan, Sujarwo, mengikuti kompetisi inovasi yang diselenggarakan Kemenpan RB secara daring (foto: istimewa)

LAMONGAN - Pandemi Covid-19 menuntut pemerintah berfikir keras, untuk terus berinovasi memperbaiki pelayanan kepada masyarakat agar aman dan cepat.

Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, yang mengembangkan inovasi Ojek Darah Online (ODO).

Inovasi tersebut, muncul dan dikembangkan oleh RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan, dengan tujuan memberikan pelayanan berkualitas untuk masyarakat dan menghilangkan praktek percaloan darah.

Selain itu, Inovasi tersebut juga untuk mempemberdayakan masyarakat lokal, agar mempunyai pekerjaan, dengan kendali di bawah Rumah Sakit.

"Inovasi tersebut, memberikan kepastian pelayanan ketersediaan darah, sehingga proses distribusi darah terasa lebih cepat karena dilengkapi aplikasi GPS live 360. Karena dengan memanfaatkan teknologi GPS dapat memudahkan untuk melacak distribusi darah secara tepat waktu," ungkap Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), TOP 15 Kategori Replikasi secara daring, di ruang Command Center, Rabu (7/7/2021).

Yuhronur mengatakan, bahwa, kompetisi tersebut, diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB RI). Inovasi tersebut, nantinya memperebutkan juara 5 besar nasional.

“Inovasi ODO ini, adalah jawaban dari tuntutan masyarakat dalam bidang kesehatan, sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Lamongan," kata Sekretaris Daerah Lamongan, 2011 - 2020 ini.

Yuhronur menjelaskan, grafik pengguna ODO terus meningkat, dari sebelumnya 30 persen menjadi 97 persen di semester kedua tahun 2020, setelah adanya inovasi ODO.

Sedangkan, distribusi darah secara mandiri yang turun dari 70 persen menjadi 3 persen. Terjadi pula peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada semester 1 tahun 2020 pada Rumah Sakit Ngimbang yang mencapai 81,05 persen dan pada semester 2 tahun 2020 meningkat menjadi 82,21 persen.

"Efek pemberdayaannya, pendapatan tukang ojek lokal meningkat, dari Rp 829.200 menjadi Rp 2 juta lebih setelah adanya ODO. Kualitas darah juga terhindar dari resiko darah rusak, karena jasa ODO, dilengkapi fasilitas cool box (box simpan sesuai standart)," jelas CEO Persela Lamongan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yuhronur juga memaparkan beberapa inovais baru yang dimiliki Kabupaten Lamongan.

Seperti, TIPO (Titip pengambilan Obat) dan SWAB GO yang memberi pelayanan berupa pengantaran Sample Swab Covid ke RSUD dr. Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.

Selain itu, PMI Lamongan sebagai vendor juga akan mengembangkan inovasi ODO berupa kerja sama dengan ojek konvensional dan Rumah Sakit di sekitarnya untuk distribusi darah.

“Inovasi ODO tidak berhenti disini, kami juga telah merencanakan pengembangan inovasi dan rencana replikasi dari ODO. Ada TIPO dan SWAB GO. Kedepannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” jelas Yuhronur Efendi, dihadapan 10 anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 yang diketuai oleh Prof. Dr. JB. Kristiadi.

Seperti diketahui sebelumya, knovasi ODO dari RSUD Ngimbang, juga telah diuji dalam kompetisi serupa tingkat Propinsi Jawa Timur di Tahun 2020, dan berhasil masuk predikat TOP 25. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya