SUARA INDONESIA

Layaknya Amatiran, Pekerjaan PSN Ratusan Miliar di Trenggalek Abai K3 Hingga Prokes

Rudi Yuni - 26 July 2021 | 10:07 - Dibaca 414 kali
Peristiwa Daerah Layaknya Amatiran, Pekerjaan PSN Ratusan Miliar di Trenggalek Abai K3 Hingga Prokes
Kondisi proyek di atas jalan umum tanpa diberi K3 untuk pengguna jalan.

TRENGGALEK - Seluruh proyek konstruksi seharusnya wajib mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proses pembangunannya. 

Namun hal itu tidak diterapkan pada proyek strategis nasional (PSN) bernilai ratusan miliar yakni pembangunan bendungan tepatnya di Kecamatan Bendungan Kabupaten Trengggalek atau biasa disebut bendungan Bagong. 

Kondisinya, keselamatan bagi pengguna jalan masih di abaikan. Bahkan di tengah wabah Covid-19, penerapan protokol kesehatan para pekerja juga tidak diterapkan. 

"Ya, K3 konstruksi masih belum diterapkan secara konsisten, mulai keselamatan pengguna jalan bahkan prokes tentang Covid-19," kata Imam Bahruddin pimpinan Lembaga Garuda Muda Indonesia (LGMI) Kabupaten Trenggalek, Senin (26/7/2021).

Disampaikan Imam, K3 yang diabaikan itu terjadi pada proses pembangunan bendungan Bagong. Seharusnya, disaat pekerjaan ini sudah dimulai, K3 juga wajib diterapkan. Mulai keselamatan masyarakat dan perlindungan prokes terhadap pekerja, seperti memakai masker sesuai aturan.

Dalam pelaksanaannya, ia mengkritik tidak adanya pagar pengaman pada proses pekerjaan penggalian bukit dilokasi setempat. Kondisinya, penggalian itu berada di bukit yang di bawahnya terdapat jalan umum yang biasa dilalui masyarakat.

Namun kenyataannya, mereka abai tentang pagar pengaman bagi keselamatan pengguna jalan, rambu lalu lintas juga tidak ada dan yang abai lagi adalah penerapan protokol kesehatan.

"Ini adalah proyek nasional senilai ratusan miliar, kenapa pekerjaannya seperti amatiran," tegasnya mengkritik penerapan K3 proyek tersebut.

Menurut Imam, dengan tidak adanya penerapan K3 ini sangat beresiko, karena tidak ada upaya menjaga keselamatan pengguna jalan serta keselamatan pekerja terkait protokol kesehatan.Sebelumnya, saran tersebut telah disampaikan langsung kepada pengelola sekitar satu minggu lalu. 

Dirinya menyarankan bahwa sebelum menerapkan K3 alangkah baiknya pekerjaan dihentikan sementara. Alasannya karena dikhawatirkan ada korban jika K3 tidak di terapkan.

"Jawabannya yang dijanjikan mereka, penerapan K3 akan dilakukan dan akan selesai pada hari Kamis, namun hari Jumat kita cek masih sama seperti sebelumnya, K3 belum diterapkan," terangnya.

Ditambahkan Imam, proses pekerjaan ini padahal sudah berjalan sekitar dua bulan, sedangkan panjang jalan yang rentan adanya batu jatuh sekitar 300 meter, karena tidak ada pagar keselamatan pengguna bagi jalan. 

Dari awal pihaknya memberikan saran ke pengelola tidak ada respon hingga saat ini, katanya bahan untuk K3 masih pesan bahkan bahan sedang kosong hingga alasan lainnya. 

Dijelaskannya, tidak ada unsur untuk menghalangi pengerjaan proyek tersebut, namun keselamatan masyarakat lebih penting dari apapun. Bahkan sebelumnya saran tersebut telah langsung disampaikan ke perwakilan PPK.

Namun untuk yang keduakalinya akan menanyakan terkait K3 itu di hari Jumat kemarin, PPK yang telah menjanjikan siap bertemu malah menghindar, bahkan waktu itu dihubungi melalui telepon juga tidak merespon.

"Kami tidak mau tahu, secepatnya K3 harus diterapkan, karena terkait workshop proyek ternyata juga belum ada," tuturnya.

Sementara, Agus warga setempat yang berprofesi sebagai pedagang juga mengatakan adanya kekhawatiran atas keselamatan pengguna jalan. Dirinya juga menyaksikan bahwa tidak adanya upaya menjaga keselamatan bagi pengguna jalan.

"Saya sering mas melintas di jalan itu, memang tidak ada pagar pembatas antara lokasi pekerjaan dan jalan," ucap Agus.

Lanjutnya, kalau apes ya memang tidak ada yang bisa disalahkan. Tapi ini kan pekerjaan proyek besar, jadi keselarasan untuk masyarakat ya harus di perhatikan. 

Bahkan dibawah pekerjaan itu ada dua jalan yang biasa di lalui masyarakat, pertama jalan menuju desa Sumurup dan jalan umum menuju Kecamatan Bendungan atau jalur selingkar Wilis. 

"Kami ingin nyaman dan aman jika melintas, jadi ya saya berharap keselamatan untuk pengguna jalan di terapkan mas," ungkapnya kepada awak media.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV