SUARA INDONESIA

Air PDAM Macet tapi Tagihan Melonjak, Warga Tuban Protes

M. Efendi - 04 August 2021 | 20:08 - Dibaca 3.01k kali
Peristiwa Daerah Air PDAM Macet tapi Tagihan Melonjak, Warga Tuban Protes
Heny, pelanggan PDAM di Kecamatan Grabagan saat menunjukkan lonjakan tagihan PDAM nya, (Irqam/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Kabupaten Tuban dikeluhkan puluhan warga Dusun Gendruk, Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Penyebabnya, air sering macet namun tagihannya justru melonjak. 

Keluhan tersebut disampaikan langsung di depan petugas PDAM Tirta Lestari didampingi Camat, Kapolsek, dan Danramil, di Kantor Kecamatan Grabagan, Rabu (4/8/2021).

Seorang pelanggan PDAM Tirta Lestari, Heny (30) mengatakan, bahwa air PDAM di Dusun Gendruk sudah lama dikeluhkan warga. Namun hingga kini baru direspon pihak PDAM 

"Kami baru dapat undangan untuk musyawarah membahas air PDAM. Dimana air hanya bisa mengalir tiga hari, itu pun hanya malam hari sekitar jam 2 pagi dan jam 5 tidak mengalir lagi," jelas Heny kepada suaraindonesia.co.id 

Heny menyebut, beberapa bulan terakhir air dari PDAM tidak keluar. Namun, tagihan melonjak tinggi.

"Kalau air keluar lancar, tagihan kita hanya sekitar 20 meter. Tapi saat air tidak keluar tagihan air mencapai 43 meter hingga 50 meter. Misalnya air pas keluar lancar saya harus bayar Rp 53 ribu dan yang terakhir air tidak keluar saya malah harus bayar Rp 101 ribu," imbuhnya.

Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 ini air sangat dibutuhkan warga untuk mencuci tangan, minum, dan untuk kebersihan pribadi. 

"Kami dipaksa untuk cuci tangan setiap hari tetapi air saja tidak dipenuhi, walaupun harus bayar. Semoga pemerintahan Tuban yang baru bisa memberikan solusi," harapnya.

Sementara itu, Isyono (35) yang juga pelanggan PDAM Tirta Lestari merasa kecewa dalam pertemuan tadi. Pasalnya, pihak PDAM tidak bersedia membuat komitmen secara tertulis, sebagai jaminan bahwa mereka serius untuk membenahi pelayanan terkait kelangkaan air.

"Sebab selama ini, kami sangat dirugikan, dan telah terjadi hampir setiap tahunnya. Air keluarnya tidak lancar tapi biaya semakin membengkak, yang sering keluar cuma angin," ketusnya. 

Dia juga menegaskan, jika memang nanti ke depannya terjadi masalah kelangkaan air, pihaknya akan menempuh langkah-langkah lain, agar masyarakat tidak semakin dirugikan.

"Jika kelangkaan air ini terulang lagi, mungkin kami akan melaporkan kejadian ini kepada YLKI atau nanti kita coba mengadu ke Dewan. Sebagai konsumen saya juga berhak mendapatkan service yang optimal, karena kewajiban sudah kami penuhi," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Cabang IV Semanding PDAM Tirta Lestari, Supriyanto menyampaikan, bahwa PDAM belum mampu maksimal mengaliri air ke wilayah Grabagan karena ada penurunan air baku. 

"Karena ada hal itu, tadi sudah kita sampaikan ke masyarakat untuk menerima air selama 3 hari sekali," ungkap Supriyanto.

Terkait melonjaknya tagihan PDAM, Supriyanto mengklaim bahwa pihaknya membaca berdasarkan angka.

"Memang kami akui yang berputar itu tidak hanya air saja. Saat mendistribusikan dalam pipa kosong otomatis ada anginnya," pungkasnya. (irq/amj). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya