SUARA INDONESIA

Wisata di Banyuwangi Resmi Dibuka, Bupati Ipuk Lepas Tukik di Pantai Cemara

Muhammad Nurul Yaqin - 10 September 2021 | 15:09 - Dibaca 1.62k kali
Peristiwa Daerah Wisata di Banyuwangi Resmi Dibuka, Bupati Ipuk Lepas Tukik di Pantai Cemara
Bersama Forkopimda, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani secara simbolis melepas tukik di Pantai Cemara, sebagai tanda dibukanya kembali wisata di wilayah setempat, Jumat (10/9/2021). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Akhirnya destinasi wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, kembali dibuka hari ini, Jumat (10/9/2021), setelah beberapa bulan tutup akibat dampak Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Destinasi wisata di Banyuwangi dibuka secara langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pantai Cemara.

Bersama Forkopimda, Bupati Ipuk secara simbolis melepas tukik (anak penyu), sebagai tanda dibukanya kembali wisata di Banyuwangi.

Pembukaan wisata tersebut menyusul situasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi turun ke Level 2 PPKM.

Meski telah dibuka, Bupati Ipuk mengingatkan kepada pengelola wisata agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Semua pengelolaan wisata harus disiplin menerapkan aturan surat edaran dan protokol kesehatan. Sehingga apa yang sudah kita capai bisa berlangsung lama," kata Ipuk.

Bupati Ipuk menyebut, jika tidak semua destinasi wisata bisa dibuka kembali, melainkan hanya yang berbasis alam saja. Dengan ketentuan maksimal 25 persen pengunjung dari kapasitas di setiap tempat wisata. 

"Yang dibuka masih beberapa dulu, untuk tempat wisata yang bernuansa air masih belum kita izinkan beroperasi. Karena memang di kolam renang antara pengunjung tidak ada batas yang jelas dan menjadi salah satu media penularan," urainya.

Selain itu, kedepannya Pemkab Banyuwangi optimis akan ada penurunan status PPKM menjadi Level 1. Untuk itu segala upaya penanggulangan Covid-19 telah dilakukan di kabupaten yang berjuluk sejuta destinasi wisata ini.

Salah satunya adalah percepatan vaksinasi dan penegakan penerapan protokol kesehatan baik pada setiap aktivitas masyarakat maupun di seluruh destinasi wisata yang dibuka.

"Semua tergantung kondisi di lapangan, meskipun kita sudah berkomitmen dan optimis tapi ketika masyarakat tidak bisa dikendalikan soal penerapan protokol kesehatan. Ditakutkan akan menjadi klaster baru," kata Ipuk.

Untuk diketahui, nantinya bagi para wisatawan yang akan berkunjung diwajibkan untuk menunjukkan kartu vaksin. Sehingga bagi masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 tidak diizinkan untuk masuk ke tempat wisata. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya