SUARA INDONESIA

Resmikan Desa Wisata Tamansari Banyuwangi, Sandiaga: Pariwisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional

Muhammad Nurul Yaqin - 18 September 2021 | 17:09 - Dibaca 1.45k kali
Peristiwa Daerah Resmikan Desa Wisata Tamansari Banyuwangi, Sandiaga: Pariwisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangai Desa Wisata Tamansari, Sabtu (18/9/2021).

BANYUWANGI- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan Desa Wisata Tamansari, Sabtu (18/9/2021).

Sandiaga meresmikan Desa Wisata Tamansari sebagai 50 desa wisata terbaik, salah satu desa wisata Indonesia bangkit.

"Desa Wisata Tamansari kita selaraskan dengan kelestarian budaya dan lingkungan, dengan kearifan lokal masyarakat," kata Sandi.

Sandi menyebut, kebangkitan pariwisata ini tentu dalam bingkai protokol kesehatan Covid-19 yang harus tetap dijaga.

"Dengan begitu optimis pariwisata simbol kebangkitan ekonomi nasional," ucapnya.

Di wisata ini, Sandi terlihat menari bersama penari gandrung serta menikmati berbagai produk UMKM. 

Menariknya, Sandi juga mencoba menukar sampah plastik dengan minuman hangat seperti kopi atau jahe.

"Tadi kita sudah mengalami dengan sendiri, menukar sampah dapat kopi, jahe, kita juga sudah mencoba sendiri kegiatan-kegiatan berbasis budaya," ungkapnya.

Sandi mengatakan, ada beberapa yang sudah masuk desa wisata kelas dunia, seperti Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi.

"Kita harapkan semakin semangat, menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, Banyuwangi menjadikan desa sebagai garda depan pembangunan. Salah satunya, lewat pengembangan desa wisata.

Desa Tamansari menjadi desa wisata  mengoptimalkan potensi dan berbagai jejaring bisnis, dengan BUMDes sebagai leading sektornya. 

"Desa Tamansari berhasil membangun jejaring bisnis yang dikelola BUMDes, dengan mengoptimalkan peran masyarakat," kata Ipuk.

Ipuk menambahkan, di desa ini terdapat lebih 300 warga yang terlibat dalam jejaring bisnis desa wisata. 

"Banyak produk yang dihasilkan desa ini, mulai dari berbagai olahan susu, kuliner, kopi, gula aren, dan lainnya yang diproduksi warga desa," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya